Lamongan (ANTARA) - Bupati Lamongan Fadeli meminta masing-masing petugas kelompok penyelenggara pemungutan suara (KPPS) di wilayah itu melakukan tes cepat atau rapid test dua pekan sebelum pelaksanaan Pilkada 2020 pada 9 Desember.
"Saya minta petugas KPPS terlebih dahulu harus tes cepat dua minggu sebelum pelaksanaan pilkada. Hal ini bentuk kewaspadaan serta antisipasi terhadap bahaya munculnya klaster pilkada," kata Fadeli dalam kegiatan Focus Group Discussoin (FDG) di Lamongan, Selasa.
Ia mengatakan petugas KPPS yang akan bertugas di Lamongan mencapai 27 ribu lebih petugas dan akan disebar ke seluruh wilayah Lamongan.
Menurut dia, pilkada harus tetap dapat dilaksanakan dengan lancar dengan tetap memperhatikan aspek kesehatan serta ekonomi masyarakat di tengah pandemi COVID-19.
Oleh karena itu, Fadeli mengajak semua masyarakat untuk bersama mendukung pelaksanaan pilkada yang aman, damai, sehat, dan sukses.
Mengenai munculnya hoaks dalam Pilkada Lamongan, Fadeli meminta agar tidak begitu saja mengambil mentah-mentah berita yang tersebar di masyarakat, melainkan menelaah dan mencari kebenarannya terlebih dahulu.
"Sukses Pilkada 2020 akan menghasilkan pemimpin yang amanah, yang mampu menjalankan roda kepemimpinan dengan baik di Lamongan. Oleh karena itu, masyarakat harus ikut serta," kata Fadeli.
Pilkada Lamongan diikuti tiga pasangan calon, yakni Suhandoyo-Astiti Suwarni nomor urut 1, Yuhronur Effendi-KH Abdul Rouf (Yes-Bro) nomor urut 2, dan Kartika Hidayati-Saim (Karsa) nomor urut 3.