Anak Indonesia ceritakan kegiatan positif selama pandemi

Jakarta (ANTARA) - Sejumlah anak Indonesia dari berbagai daerah menyampaikan dan menceritakan berbagai kegiatan positif yang dilakukan untuk mengisi waktu selama pandemi COVID-19 yang terjadi di Tanah Air.

"Banyak hal yang bisa kita lakukan selain mengikuti gerakan masyarakat sehat atau germas," kata anak Indonesia perwakilan Provinsi Aceh Cut Shadira Alifa Risky melalui video konferensi dengan tema "Anak Indonesia mengambil alih Satuan Tugas COVID-19" yang dipantau di Jakarta, Kamis.



Beragam kegiatan yang bisa dilakukan, yaitu tetap di rumah, menjaga jarak fisik, menjaga kebersihan lingkungan rumah, tidak merokok, minum air putih delapan gelas per hari dan lainnya.

Ia mengatakan meskipun Indonesia dan sejumlah negara lainnya saat ini sedang berjuang melawan pandemi COVID-19, semangat untuk mencapai cita-cita tidak boleh luntur atau memudar.

"Sebagai anak Indonesia kita harus jadi jagoan yang hebat untuk meraih cita-cita walaupun di masa pandemi COVID-19," kata dia.

Selain wajib menerapkan anjuran protokol kesehatan, Cut Shadira juga mengajak anak Indonesia lainnya untuk mengisi waktu luang dengan membaca buku, menggambar, menulis termasuk melakukan hal-hal positif yang belum pernah dilakukan sebelumnya.



"Kalau aku biasanya membuat konten video untuk kanal youtube aku," ujarnya.

Pada peringatan Hari Anak Nasional, ia turut menyuarakan setiap anak Indonesia berhak mendapatkan perlindungan dari orang tua, keluarga dan bangsa Indonesia, termasuk juga perlindungan dari kekerasan dan perundungan anak.

Senada denganCut Shadira, Satria Putra Adam perwakilan anak dari Jawa Timur mengatakan biasanya setiap pagi hingga siang rutin mengerjakan tugas-tugas dari sekolah.

Biasanya, sebelum pandemi, Satria memiliki kegiatan les gitar dan basket. Namun saat ini tertunda karena COVID-19.



Perwakilan anak lainnya dari Jawa Tengah Lulu Shafa mengatakan selama pandemi COVID-19, semua anak Indonesia tetap bisa kreatif, inovatif dan produktif meskipun dalam keterbatasan. "Mungkin sekarang kita punya jarak, namun esok kita akan bersyukur bahagia karena dapat melewatinya bersama," katanya. (*)