Surabaya (ANTARA) - Legislator DPRD Jawa Timur Achmad Amir Aslichin menyarankan pembangunan frontage road menjadi salah satu solusi untuk mencegah kemacetan dan kepadatan jalan di kawasan Sidoarjo.
“Meningkatnya jumlah kendaraan membuat akses jalan di Sidoarjo sangat padat, terutama di kawasan Waru hingga Buduran,” ujarnya ketika dikonfirmasi di Surabaya, Kamis pagi.
Wakil rakyat asal daerah pemilihan Sidoarjo tersebut menilai harus ada skala prioritas dan target agar frontage road bisa segera dirampungkan.
Namun, kata dia, sudah sejak lama pembangunan frontage road mengalami kendala, mulai dari pembebasan lahan serta hibah yang prosesnya belum selesai
Berdasarkan catatannya, total kebutuhan lahan frontage road mencapai 262 bidang dan pada 2019 berhasil dibebaskan 180 bidang sehingga masih kurang 82 bidang tanah lagi.
Lokasi 82 bidang itu tersebar di delapan desa. Mulai Kedungrejo, Waru, Sawotratap, hingga Gedangan. Kemudian, Sruni, Tebel, Banjarkemantren, sampai Buduran.
Sebanyak 30 pemilik lahan siap menyerahkan lahannya ke Pemkab Sidoarjo.
“Memang masih ada hambatan karena beberapa faktor, terutama masalah pembebasan lahan. Karena itu harus ada solusi dan titik terang agar tak jadi ganjalan,” kata Mas Iin, sapaan akrabnya, yang juga digadang-gadang sebagai Bacabup Sidoarjo tersebut.
Menurut dia, konsinyasi menjadi salah satu jalan agar pembebasan lahan segera dilakukan serta masalah hibah tanah dan bangunan juga harus diselesaikan dengan cepat.
“Pembebasan lahan harus tuntas secepatnya,” tutur politikus muda lulusan Bachelor of Property and Contruction di Australia tersebut.