Malang (ANTARA) - Pendapatan asli daerah (PAD) Kota Malang turun 20,78 persen selama masa pandemi COVID-19 yang berlangsung beberapa bulan terakhir tahun 2020 ini.
Wali Kota Malang Sutiaji di Malang, Selasa, mengemukakan meski mengalami penurunan, masih relatif lebih baik dari asumsi yang diperkirakan di awal pandemi COVID-19 sejak Maret lalu. Saat itu, PAD diperkirakan bakal turun hingga 50 persen.
"Saya kira itu harus kita letakkan pada perspektif optimistis, khususnya memasuki masa-masa adatif bersama COVID-19," kata Sutiaji dalam rapat koordinasi bersama pimpinan perangkat daerah setempat di ruang sidang Balai Kota Malang, Jawa Timur.
Sutiaji mengatakan tidak bisa tidak, pemkot harus memutar roda ekonomi dan membangun pola kehidupan baru, yakni menyelaraskan langkah upaya memutus mata rantai covid dengan upaya-upaya menggerakkan simpul-simpul ekonomi yang ada di Kota Malang.
Menurut dia, ada dua sektor yang bertahan dan menunjukkan tren positif selama masa pandemi COVID-19, yakni sektor perdagangan daring (e-commerce) dan produk makanan segar karena ada kenaikan permintaan dan transaksi tidak kurang dari 123 persen.
Mengakselerasi masa transisi dan masa adaptif COVID-19, kepada perangkat daerahnya, Sutiaji yang alumnus IAIN Malang yang juga pernah menggeluti bisnis shutle cock tersebut, menekankan agar mulai menggerakkan program kegiatan yang melibatkan partisipasi publik.
"Pada masa ini (adaptif) kita sudah tidak lagi jaga jarak sosial, yang kita tekankan adalah jaga jarak fisik, sehingga OPD jangan gamang apabila menggelar kegiatan yang melibatkan berbagai elemen, seperti gelar produk UMKM dan atau giat lain yang mampu menstimulus ekonomi daerah," tuturnya.
Namun, lanjutnya, tetap dipedomani secara ketat dan penuh kedisiplinan prinsip-prinsip dasar protokol COVID-19, yakni harus menggunakan masker, dilakukan pengukuran suhu tubuh, dipastikan panitia dan peserta dalam kondisi sehat (tidak lagi demam dan flu).
"Selain itu, harus mengatur jarak dengan benar, tersedia hand sanitizer secara memadai, tempat giat tersedia wastafel yang memadai, dan kapasitas ruangan tidak boleh lebih dari 50 persen," kata Sutiaji yang didampingi Wakil Wali Kota Malang Sofyan Edi Jarwoko dan Sekkota Malang Wasto.
Pendapatan Kota Malang turun 20,78 persen selama pandemi COVID-19
Selasa, 9 Juni 2020 20:23 WIB