Gresik (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Gresik, Jawa Timur, membentuk 56 desa dan 54 pasar tangguh COVID-19 untuk menyambut normal baru, setelah selesainya pelaksanaan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di wilayah setempat.
Bupati Gresik Sambari Halim Radianto di Gresik, Kamis, mengatakan dalam waktu dekat jumlah desa dan pasar tangguh akan terus bertambah, sebagai bagian kesiapan Gresik menuju era normal baru.
"Insya Allah dalam waktu sebulan ke depan semua desa di Gresik, yaitu 330 desa dan 26 kelurahan akan dijadikan desa tangguh COVID-19. Bagi kami, protokol kesehatan harga mati untuk perubahan perilaku kehidupan yang merupakan modal utama normal baru," kata Sambari.
Sebagai kesiapan menuju normal baru di Kabupaten Gresik, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengunjungi beberapa tempat di wilayah itu, seperti mengunjungi Kampung Tangguh COVID-19 di RW 8 Desa Petiken, Kecamatan Driyorejo.
"Kami berharap seluruh RW mengikuti aksi seperti yang ada di tempat ini. Insya Allah Gresik semakin sehat," kata Khofifah dalam kunjungan tersebut.
Gubernur perempuan pertama di Jatim itu optimistis normal baru di Kabupaten Gresik dan Jawa Timur pada umumnya bisa dilaksanakan dengan baik.
"Keadaan di sini serta beberapa tempat di Jawa Timur bisa dijadikan role model bagi provinsi lain yang ada di Indonesia. Memang dibutuhkan ketangguhan baru di tingkat RT dan RW seperti yang ada di Gresik ini," kata Khofifah.
Dalam kunjungan itu, Khofifah didampingi Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Mohammad Fadil Imran dan mengunjungi Pasar Rakyat Pondok Permata Suci (PPS) Manyar Gresik, serta melihat langsung proses jual beli yang sudah sesuai protokol kesehatan WHO.
Selepas dari Pasar PPS Manyar, Khofifah mengunjungi area Industri di PT Karunia Alam Segar (KAS), dan beraudiensi dengan manajemen PT KAS sebagai persiapan dalam menghadapi normal baru.
Pemkab Gresik bentuk 56 desa dan 54 pasar tangguh COVID-19
Kamis, 4 Juni 2020 18:09 WIB