Surabaya (ANTARA) - Pasien terkonfirmasi positif COVID-19 di Kabupaten Gresik, Jawa Timur, bertambah tiga, salah satunya dari klaster baru penularan pabrik rokok PT HM Sampoerna Tbk di kawasan Rungkut, Kota Pahlawan, Jawa Timur.
"Ada tambahan konfirmasi positif dari Kecamatan Menganti asal Desa Menganti. Pasien ini kemarin tidak masuk sebagai PDP Gresik, beliau dirawat di rumah sakit swasta Surabaya dan asal klaster Sampoerna," kata Sekretaris Satgas Pencegahan COVID-19 Gresik, drg Saifudin Ghozali kepada wartawan, Jumat.
Saifudin mengatakan, dua pasien lagi, satu orang di antaranya meninggal dunia dan diketahui positif setelah hari ini hasil tes swabnya keluar, sehingga statusnya menjadi konfirmasi positif meninggal dunia.
"Pasien tersebut berasal dari Desa Kebomas, Kecamatan Kebomas. Kemarin sudah kami laporkan sebagai PDP dan menunggu hasil swab dan hari ini konfirmasi positif meninggal, dari klaster Surabaya," kata Saifudin kepada wartawan.
Sedangkan satu pasien positif lagi, berasal dari Kecamatan Duduk Sampean, asal Desa Tambak Rejo, yang sebelumnya berstatus PDP dan saat ini dirawat di rumah sakit Gresik.
Kepala Bagian Humas dan Protokol Pemkab Gresik Reza Pahlevi mengatakan, untuk data terkini Orang Dalam Pemantauan (ODP) di Gresik mencapai 1.112 orang, Pasien Dalam Pengawasan (PDP) sebanyak 139 orang, dan positif total kini mencapai 30 orang.
"Untuk pasien positif, dari 30 orang itu rinciannya sembuh lima orang pasien, dirawat 20 pasien dan meninggal dunia sebanyak lima orang pasien," kata Reza.
Sebelumnya, Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Provinsi Jawa Timur menyampaikan saat ini ada temuan baru yakni klaster pasien positif dari Pabrik Rokok Sampoerna Rungkut Surabaya.
Ketua Rumpun Kuratif Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Jatim, dr Joni Wahyuhadi mengatakan sejumlah langkah telah dilakukan oleh tim tracing Gugus Tugas COVID-19 serta Dinas Kesehatan, yakni satu kompleks dengan perusahaan Sampoerna atau sekitar 500-an orang telah ditutup dan karyawannya diliburkan.
"Yang dekat dengan karyawan sudah positif, dilakukan tes PCR," tutur dr Joni Wahyuhadi, yang juga Direktur Utama RSUD dr Soetomo Surabaya tersebut.