Surabaya (ANTARA) - Pascaterjadinya kebakaran di Central Processing Plant (CPP) Gas Gundih, Cepu, Kabupaten Blora, Jawa Tengah, Puslabfor Polda Jawa Tengah bersama Polisi Resor Blora melakukan pengecekan tempat tersebut dengan didampingi Tim PT Pertamina EP, Jumat.
"Kami bersama tim Puslabfor Polda Jawa Tengah sebagai fact finding support dan Polres Blora melakukan pengecekan di area TOX untuk mencari tahu penyebab kejadian," kata Asset 4 General Manager PT Pertamina EP Agus Amperianto.
Sejalan dengan kegiatan tersebut, lanjut dia, tim Organisasi Penanganan Keadaan Darurat PT Pertamina EP Asset 4 melakukan pemeriksaan pada sarana operasi yang lain, seperti Acid Gas Removal Unit (AGRU), Dehydration Unit (DHU), Gas Turbine Generator (GTG), dan fasilitas operasi lainnya, yang akan disiapkan untuk pemulihan pada kesempatan restart up TOX dan operasi CPP mendatang.
"Aktivitas yang tidak kalah penting adalah memastikan seluruh instrumentasi yang dikontrol dari Distributed Control System (DCS) sudah tidak ada yang false operation," kata Agus dalam keterangan persnya yang diterima di Surabaya.
Meskipun demikian, kata Agus, investigasi teknis dan secara lebih detail akan dilakukan bersama SKK Migas dan Kementerian ESDM.
"Setelah hasil resmi investigasi penyebab kejadian dari Kementerian ESDM dan SKK Migas keluar, akan kami sampaikan kepada pemangku kebijakan," katanya
Agus mengatakan bahwa kondisi di CPP Gundih saat ini masih shutdown dan belum ada aktivitas pengolahan gas yang berlangsung.
"Kami berharap penyebab pastinya bisa segera diketahui dan bisa diperbaiki lebih cepat sehingga operasional Central Processing Plant Gundih ini bisa berjalan normal kembali," tutur Agus.
Polisi dan Pertamina EP cek kondisi CPP Gas Gundih usai terbakar
Jumat, 10 April 2020 20:27 WIB