Surabaya (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kota Surabaya mengawasi penggunaan bilik sterilisasi yang dipasang di fasilitas publik untuk mencegah penularan COVID-19.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Surabaya Febria Rachmanita di Surabaya, Senin, mengatakan bahwa pengoperasian setiap bilik sterilisasi setiap hari membutuhkan sedikitnya 500 liter campuran alkohol dan aquades.
"Sehari itu 500 liter. Kita sudah bikin dan dua hari sekali ngisinya. Kalau terlalu lama, khasiatnya tidak bagus," katanya.
Pemerintah Kota Surabaya menyiapkan dua tipe bilik sterilisasi untuk fasilitas umum, satu berbentuk ruangan dan satu berbentuk terowongan.
Di ruang sterilisasi, uap disinfektan disemprotkan memutar. Sedangkan di terowongan untuk sterilisasi, cairan disinfektan disemprotkan dari berbagai sisi.
Cairan disinfektan yang digunakan di bilik sterilisasi memiliki kandungan alkohol 70 persen.
Pemerintah Kota Surabaya sudah memasang dua bilik sterilisasi di pintu kedatangan satu dan dua Bandara Juanda Surabaya di Sidoarjo pada Minggu (22/3) dan sedang menyiapkan bilik-bilik lain untuk ditempatkan di fasilitas umum. (*)
Dinkes Surabaya awasi penggunaan bilik sterilisasi
Senin, 23 Maret 2020 9:34 WIB
Sehari itu 500 liter. Kita sudah bikin dan dua hari sekali ngisinya. Kalau terlalu lama, khasiatnya tidak bagus,