Jember (ANTARA) - Kepala Badan Pusat Statistik Kabupaten Jember Arif Joko Sutejo meminta Tim Pengendali Inflasi Daerah mewaspadai lonjakan inflasi akibat virus corona (Covid-19) seperti kenaikan bawang putih yang menjadi penyumbang inflasi tertinggi pada inflasi Februari 2020 di Kabupaten Jember.
"Salah satunya bawang putih karena komoditas bumbu dapur itu sebagian besar diimpor dari Tiongkok, sehingga stok di daerah, termasuk di Jember juga berkurang," katanya di Jember, Senin.
Menurutnya, komoditas lain atau bahan bakunya yang diimpor dari Tiongkok juga berpengaruh pada kenaikan harga komoditas tersebut, sehingga diharapkan wabah virus corona bisa segera diatasi.
"Yang terdampak adalah sektor perdagangan, terutama perdagangan antarnegara Indonesia dengan Tiongkok, sehingga diharapkan bisa segera kembali normal dan tidak mengganggu pasokan komoditas yang dapat mempengaruhi laju inflasi," tuturnya.
Arif berharap Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Jember dapat melihat potensi untuk menambah stok komoditas seperti bawang putih atau lainnya di sekitar Kabupaten Jember, sehingga tidak bergantung pada komoditas impor bawang putih dari Tiongkok.
"Kami berharap COVID-19 dapat segera diatasi, sehingga tidak lagi berdampak pada laju inflasi," katanya.
Sementara Wakil Ketua Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Jember yang juga Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jember Hestu Wibowo mengatakan pemerintah langsung melakukan antisipasi untuk menjaga ketersediaan pasokan sejumlah komoditas pangan.
"Seperti sudah dibukanya keran impor bawang putih dan gula. Itu sangat berpengaruh mengurangi tekanan harga yang beberapa bulan terakhir sempat naik," tuturnya.
Terkait pengendalian inflasi, lanjut dia, di Kabupaten Jember sebenarnya virus corona tidak terlalu berpengaruh pada barang-barang komoditas dan bulan lalu tekanan inflasi justru dari tarif PDAM yang naik, artinya saat ini outbreak virus corona belum banyak berpengaruh di Jember.
"Untuk volatile food memang bawang putih menjadi komoditas yang menekan inflasi, tetapi lebih rendah dari bulan Januari 2020 dan yang sangat besar menyumbang tekanan inflasi di Jember adalah dari administered price yaitu kenaikan tarif PDAM," katanya.
Terlepas adanya isu virus corona, lanjut dia, TPID Jember juga telah melakukan program-program pengendalian seperti peningkatan kapasitas produksi dan program kerja sama antardaerah, serta koordinasi dengan instansi atau lembaga terkait.
Inflasi bulan Februari 2020 di Jember sebesar 0,51 persen merupakan inflasi tertinggi dibandingkan delapan kota indeks harga konsumen (IHK) di Jawa Timur, serta melampaui inflasi Jatim (0,31 persen) dan nasional (0,28 persen) yang dipicu oleh tingginya harga bawang putih dan tarif PDAM di wilayah setempat.