Surabaya (ANTARA) - Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKMB) Budi Utama menjalin kerja sama dengan Kecamatan Jambangan, Surabaya di bidang pendidikan melalui program wajib belajar 12 tahun hingga setara SMA/SMK secara gratis.
Kerja sama ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara Ketua PKBM Budi Utama Imam Rochani dan Camat Jambangan, Annita Hapsari di kantor Kelurahan Kebonsari, Jambangan, Surabaya, Selasa.
Camat Jambangan Annita Hapsari mengatakan, program wajib belajar 12 tahun ini wajib diikuti oleh seluruh warga Kecamatan Jambangan yang belum tuntas pendidikan sampai tingkat SMA.
"Belajar di PKBM Budi Utama ini juga sama seperti belajar di sekolah formal," ujar Annita.
Ia menargetkan, seluruh warga Kecamatan Jambangan di empat kelurahan bisa memanfaatkan program pendidikan itu. Sebab masih ada 10 persen dari 50 ribu warga Jambangan masih belum menempuh pendidikan formal (SD, SMP, SMA).
"Kami sudah minta PKK, Babinsa, Bhabinkamtibmas, dan Puskesmas yang bersentuhan langsung dengan masyarakat untuk mendata kembali," katanya.
Sementara itu Ketua PKBM Budi Utama, Imam Rochani menyatakan, sekolah di PKBM Budi Utama tetap mengikuti Ujian Nasional dan mendapatkan ijazah yang sah. Bahkan, untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan formal di tingkat universitas negeri tetap bisa dilakukan dengan berbekal ijazah Paket C.
"Untuk warga Jambangan proses belajar bisa diikuti secara gratis. Warga cukup minta surat keterangan dari kelurahan saja. Tidak perlu surat keterangan tidak mampu. Yang penting warga harus bisa belajar dan minimal bisa lulus Paket C atau setara SMA," tuturnya.
Selama proses belajar, para murid juga tidak hanya diberikan pendidikan mata pelajaran. Namun, pihaknya juga menekankan keterampilan atau life skill seperti keterampilan memasak dan bikin kue.
"Bagi siswa yang ikut program wajib belajar 12 tahun tersebut juga tidak terbatas usia. Bisa usia anak, remaja, hingga dewasa. Bahkan ibu-ibu rumah tangga yang belum lulus SMA juga bisa ikut daftar di PKBM Budi Utama," tuturnya.
Lebih lanjut, proses belajar mengajar juga bisa dilakukan malam hari, sehingga tidak mengganggu pekerjaan bagi yang bekerja di pagi dan siang hari.
"Setelah lulus, kalau mau jadi pengusaha juga bisa buka katering, warung makan atau warkop. Yang mau kerja juga bisa karena ijazah Paket C juga setara SMA. Lanjut kuliah juga bisa, karena murid kami yang lulus juga ada yang diterima masuk kuliah di UI (Universitas Indonesia) dan Unesa (Universitas Negeri Surabaya), ITS Surabaya, bahkan di Ghoangzhou China, Jerman, Mesir, hingga Arab Saudi," kata Imam. (*)