Surabaya (ANTARA) - Kepolisian Daerah Jawa Timur telah mengidentifikasi pelaku kerusuhan suporter menjelang laga semifinal Piala Gubernur Jatim antara Persebaya Surabaya melawan Arema FC di Kota Blitar, Selasa (18/2).
"Sudah diidentifikasi dari video dan foto yang beredar. Akan ditindaklanjuti dengan cari pelakunya. Kami masih selidiki suporter mana," kata Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Luki Hermawan di Surabaya, Rabu.
Baca juga: Suporter Persebaya dan Arema bentrok di Blitar, sejumlah sepeda motor dibakar (Video)
Kapolda Luki telah memerintahkan Kapolresta Blitar AKBP Leonard Sinambela untuk segera menangkap dan memeriksa oknum suporter yang terbukti merusak fasilitas umum serta melakukan kekerasan.
Jenderal bintang dua itu menegaskan, nantinya penindakan terhadap pelaku kerusuhan yang dilakukan polisi tidak akan membawa cap suporter, namun lebih memilih menyebutnya sebagai oknum sehingga akan mendapat hukuman sesuai peraturan yang berlaku.
"Kami tak lihat itu suporter apa, dari mana, itu oknum, jangan bawa-bawa suporter, yang berbuat itu oknum. Makanya akan kami tindak tegas nanti," ucapnya, menegaskan.
Baca juga: Kapolresta: Empat motor dibakar saat bentrokan suporter Persebaya-Arema
Akibat dari insiden kerusuhan jelang laga Persebaya vs Arema FC, sedikitnya dua suporter harus dibawa ke rumah sakit lantaran terluka. Satu orang mengalami patah kaki dan seorang suporter lainnya harus mendapatkan perawatan karena terluka di bagian kepala.
Selain itu, setidaknya ada empat unit sepeda motor yang dirusak dan dibakar pada insiden kerusuhan tersebut.
"Ada empat motor yang dirusak. Kami masih melakukan pengecekan untuk memastikan kendaraan milik siapa yang rusak," kata Kapolresta Blitar AKBP Leonard Sinambela, Selasa (18/2).
Leonard memastikan bahwa tidak ada korban meninggal dari insiden tersebut. Sejauh ini yang terjadi hanya dua korban luka dan empat buah motor dirusak. Sementara untuk lainnya pihaknya memastikan tidak ada.
Polisi identifikasi pelaku kerusuhan suporter di Blitar
Rabu, 19 Februari 2020 15:00 WIB
Kami tak lihat itu suporter apa, dari mana, itu oknum, jangan bawa-bawa suporter, yang berbuat itu oknum