Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Indonesia telah menyiapkan sejumlah skenario proses pemulangan atau evakuasi bagi warga negara Indonesia (WNI) yang berada di Kota Wuhan dan Provinsi Hubei China untuk meminimalkan ancaman dari virus corona tipe baru atau novel coronavirus (2019-nCov).
Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan Anung Sugihantono di Jakarta, Kamis, mengatakan bahwa beberapa skenario yang disiapkan oleh pemerintah adalah pemulangan langsung ke Indonesia atau pemindahan ke wilayah China lain yang lebih aman.
"Kalau diizinkan masuk pesawat ke Wuhan, langsung pulang ke Indonesia. Tapi, Bu Menlu kemarin ada skenario pertama menggeser ke provinsi lain dan dipastikan semua sehat, baru semua pulang," jelas Anung.
Baca juga: Pemprov Jatim sodorkan 248 nama untuk dievakuasi dari Wuhan
Anung menjabarkan perbedaan penanganan evakuasi WNI di saat kondisi Kota Wuhan masih karantina ataupun status tersebut sudah dicabut dan diizinkan untuk keluar masuk wilayah tersebut.
Apabila kota masih dalam status karantina, evakuasi WNI harus melalui pemeriksaan kesehatan secara lengkap saat sebelum keberangkatan di China.
Baca juga: MUI desak pemerintah selamatkan WNI di Wuhan
Jika otoritas China mengizinkan pesawat yang disediakan oleh pemerintah akan langsung membawa WNI dari China ke Indonesia dan dilakukan karantina di Tanah Air selama masa inkubasi virus. "Di mana tempat karantinanya kita belum tahu karena waktunya belum ditentukan," sebut Anung.
Karantina dilakukan dengan cara menempatkan WNI di satu tempat yang tertutup untuk memastikan tidak ada penularan virus di Indonesia. Apabila ada orang yang memiliki gejala, akan segera dibawa ke rumah sakit dan dirawat di ruang isolasi.
Namun, apabila WNI di Wuhan diperiksa kesehatannya dan dikarantina di wilayah China yang lebih aman, saat pemulangan ke Indonesia dilakukan pemeriksaan kesehatan biasa tanpa karantina.
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Teuku Faizasyah menjelaskan pemerintah Indonesia sudah siap melakukan evakuasi apabila ada kesempatan yang diberikan oleh otoritas China. Saat ini perwakilan pemerintah Indonesia di China sedang memastikan pembaruan data WNI untuk memastikan tidak ada warga yang tertinggal.
Proses evakuasi memiliki tantangan dimana Kota Wuhan yang dikarantina sehingga terbatas dalam hal transportasi. Selain itu WNI tersebar di tujuh titik di Provinsi Hubei yang jaraknya bisa mencapai 500 kilometer.
Luas wilayah Provinsi Hubei sekitar 185 ribu kilometer persegi, sama dengan luas wilayah Negara Suriah atau separuh dari Pulau Sumatera.
Begini skenario disiapkan pemerintah untuk evakuasi WNI di Wuhan
Kamis, 30 Januari 2020 20:28 WIB