Surabaya (ANTARA) - Aktivis dari sejumlah pergerakan di Jawa Timur menyatakan dukungan secara tertulis terkait usulan terhadap pendiri Mathla'ul Anwar KH Mas Abdurrahman bin Jamal Al Janakawi untuk menjadi pahlawan nasional.
"Seminar usulan pahlawan nasional bagi pendiri Mathla'ul Anwar di Surabaya yang kami gelar di Surabaya hari ini memang untuk menggalang dukungan dari para tokoh dan masyarakat Jawa Timur," ujar Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Generasi Muda Mathla'ul Anwar Ahmad Nawawi Arsyad saat dikonfirmasi di sela penyelenggaraan seminar di Surabaya, Senin.
Seminar tersebut mengundang aktivis dari HMI, GKNI, BEM dari sejumlah kampus di wilayah Kota Surabaya, serta pergerakan mahasiswa lainnya, selain juga perwakilan dari Pemerintah Provinsi dan Kepolisian Daerah Jawa Timur yang kemudian menyatakan dukungannya secara tertulis.
Wartawan Senior Aat Surya Safaat yang menjadi salah satu pembicara dalam seminar tersebut menyatakan dukungan dari masyarakat akan lebih mempermudah seseorang yang diusulkan untuk segera ditetapkan pemerintah menjadi pahlawan nasional.
"Kalau melihat kiprah KH Mas Abdurrahman dan sumbangsihnya semasa hidup terhadap bangsa ini, beliau memang layak menyandang gelar pahlawan nasional," katanya.
KH Mas Abdurrahman lahir di Kampung Janaka, Kawedanan Caringin, atau sekarang Kecamatan Ciput, Pandeglang, Banten, pada tahun 1875 M.
Bersama sejumlah rekannya, yang juga dibantu oleh ulama dan tokoh masyarakat di Menes, Pandeglang, KH Mas Mansyur mendirikan Mathla'ul Anwar pada 10 Juli 1916.
"Mathla'ul Anwar didirikan berselang empat tahun setelah berdirinya Muhammadiyah, serta 10 tahun lebih awal dari Nahdlatul Ulama. Bersama dua organisasi masa Islam tersebut kami sejak awal selalu mengisi dan saling melengkapi perjalanan NKRI," ujar Wakil Ketua Pengurus Besar Mathla'ul Anwar Dr Jihaduddin, MPd.
KH Mas Abdurrahman meninggal dunia pada 16 Agustus 1944 dan dimakamkan di Komplek Perguruan Mathla'ul Anwar, Cikaliung, Kecamatan Saketi, Kabupaten Pandeglang.
Sementara Mathla'ul Anwar terus hidup dan kini telah menginjak usia 104 tahun dengan memiliki pengurus wilayah di 30 provinsi, 63 perguruan dan ribuan madrasah di seluruh Indonesia. Selain itu memiliki perguruan tinggi Universitas Mathla'ul Anwar, yang merupakan perguruan tinggi swasta terkemuka di Provinsi Banten. (*)
Jatim dukung KH Mas Abdurrahman jadi pahlawan nasional
Senin, 20 Januari 2020 16:56 WIB
Mathla'ul Anwar didirikan berselang empat tahun setelah berdirinya Muhammadiyah, serta 10 tahun lebih awal dari Nahdlatul Ulama.