Surabaya (ANTARA) - Korban meninggal dunia akibat kecelakaan tunggal Bus PO. Kramat Djati di tol Surabaya-Mojokerto (Sumo), tepatnya di kilometer 718.600 masuk wilayah Kecamatan Wringinanom, Gresik, Rabu bertambah menjadi tiga orang.
"Korban meninggal menjadi tiga orang. Satu orang meninggal dunia di rumah sakit," kata Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Frans Barung Mangera dikonfirmasi di Surabaya.
Dari data yang dihimpun, korban meninggal dunia akibat kecelakaan itu adalah Kustiningsih, warga Panarukan, Situbondo dan Karni, warga Paiton, Probolinggo. Sementara satu korban lainnya masih belum ditemukan identitasnya.
Kasat PJR Polda Jatim, Kompol Dwi Sumrahadi sebelumnya mengatakan bus terlibat kecelakaan tunggal karena diduga sopir yang mengantuk.
Bus bernomor polisi B 7533 V dan berpenumpang 32 orang itu berangkat dari Terminal Pulau Gebang Jakarta Timur dan dikemudikan oleh Masrur, warga Luwungragi, Brebes.
Bus diketahui sempat beristirahat di Rumah Makan Singgalang, Cikedung, Subang, Jawa Barat. Pada saat itu, kemudi diganti sopir Hadi Rosidi sampai masuk akses tol Colok Madu, Solo, Jateng.
"Namun, sekitar pukul 24.00 Wib diganti lagi sama sopir satu, saudara Masrur dan istirahat di Rest Area RM. Utama Caruban Madiun," kata Kompol Dwi.
Setelah beristirahat, bus lalu melanjutkan perjalanan dengan kecepatan diperkirakan 100 km/jam karena arus lalu lintas sepi lancar. Setibanya di KM 718.600 jalur tiba A, diduga tiba-tiba pengemudi merasa mengantuk lalu bus oleng ke kanan dan menabrak pembatas U-turn rantai yang berada di tengah.
Namun kendaraan diketahui masih melaju dan menabrak pembatas tol di jalur B, lalu kendaraan masuk ke sawah milik warga.
korban yang meninggal dunia maupun luka dibawa ke Rumah Sakit Citra Medika, Mojokerto, Rumah Sakit Anwar Medika, Krian, Sidoarjo dan Rumah Sakit Petrokimia, Driyorejo, Gresik untuk mendapat perawatan lebih lanjut.
Korban meninggal akibat kecelakaan Bus Kramat Djati di Tol Sumo menjadi tiga orang
Rabu, 27 November 2019 13:47 WIB
Satu orang meninggal dunia di rumah sakit