Sidoarjo (ANTARA) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Timur (Jatim) bersama dengan Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BBTKLPP) Surabaya memberikan layanan kesehatan kepada warga Desa Tropodo, Krian, yang selama ini memproduksi tahu dengan menggunakan bahan bakar limbah plastik.
Solikin dari Bagian Seksi Kesehatan Lingkungan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur saat dikonfirmasi di Sidoarjo, Selasa, mengatakan, jika kedatangan tim dinkes di desa itu ingin memberikan layanan kesehatan kepada warga.
"Kedatangan kami ingin memberikan layanan kesehatan warga, termasuk melakukan pemeriksaan dasar terkait dengan ISPA," ujar dia.
Baca juga: Perajin tahu Sidoarjo deklarasi tak lagi gunakan bahan bakar sampah plastik (Video)
Ia menyebutkan, untuk layanan kesehatan itu, pihaknya juga menggandeng tenaga Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Krian. "Kami ingin melihat secara langsung apa yang sedang dialami warga setempat," tambahnya.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Bidang Pengembangan Teknologi Lab BBTKLPP Surabaya Eti Suheryati mengatakan, ada beberapa pengambilan contoh penelitian yang dilakukan pada hari ini.
"Seperti air bersih, air limbah, dan juga kualitas udara," ujarnya.
Baca juga: Menteri LHK libatkan ahli riset buktikan isu dioksin pada telur ayam
Ia menambahkan, setelah diambil contohnya, kemudian dibawa ke lab untuk dilakukan pemeriksaan mendalam, sambil menunggu hasilnya.
"Kemungkinan akan diketahui hasilnya pada delapan hari mendatang," katanya.
Baca juga: Pemprov Jatim siapkan opsi konversi bahan bakar industri tahu di Sidoarjo
Sebelumnya, Warga Desa Tropodo, Kecamatan Krian, Jawa Timur mendeklarasikan diri dengan tidak lagi menggunakan sampah plastik sebagai bahan baku produksi tahu mereka, demi menciptakan lingkungan yang bersih dari polusi.
Pembacaan deklarasi itu dibacakan langsung oleh warga di hadapan Bupati Sidoarjo dan juga forum komunikasi pimpinan daerah (Forkopimda) Kabupaten Sidoarjo.