Surabaya (ANTARA) - Pergantian nama Dyanmix dari sebelumnya Holcim tidak mempengaruhi pasar semen produk tersebut di Jawa Timur, bahkan secara nasional mengalami pertumbuhan sebesar 1 persen dibanding tahun sebelumnya.
"Kontribusi dan penjualan di Jatim diluar ekspektasi, dan kami rasakan malah tidak punya penurunan, bahkan secara nasional penjualan kami cukup baik, hingga Oktober 2019 naik 1 persen dari 1,120 juta ton," kata Sales Group Head PT Solusi Bangun Indonesia Tbk Giri Prabowo di Surabaya, Rabu.
Giri mengaku akan terus memacu produk dengan nama baru tersebut dengan menggelar kegiatan pertemuan para mitra untuk ikut bersinergi mengenalkan Dynamix kepada masyarakat.
"Mengenalkan Dynamix sebagai merek baru kami itu sangat penting, serta menjalin relasi dan kemitraan dengan pelanggan,” kata Giri kepada wartawan.
Giri menegaskan meski berganti nama, namun semen Dynamix kualitasnya masih tetap sama dengan Holcim, dan pergantian itu merupakan komitmen untuk terus berinovasi dengan mempertahankan mutu dan keunggulan dari produk sebelumnya.
Di lain sisi, sejak nama Dynamix diluncurkan pada September 2019 lalu, Giri Prabowo mengatakan merek Dynamix terus mendapat respons yang luar biasa dari masyarakat luas.
Giri mengatakan, Dynamix tidak hanya berkomitmen menjual semen, tapi juga sebagai penyedia solusi serta berkontribusi besar bagi Indonesia, dan juga mengajak para mitra untuk melihat peluang konstruksi di Indonesia ke depan.
"Penggunaan material yang berkualitas dan penerapan metode yang tepat dalam sebuah pembangunan akan memberikan hasil bangunan yang terbaik dan tahan lama," katanya. (*)
Penggantian nama Dynamix tidak pengaruhi pasar Jatim
Rabu, 20 November 2019 21:32 WIB