Surabaya (ANTARA) - Kesadaran asuransi kesehatan di Indonesia masih rendah, dan salah satu survei menyebutkan hanya sekitar 1,7 persen dari 265 juta penduduk Indonesia yang memiliki asuransi selain BPJS, kata salah satu direktur perusahaan asuransi terkemuka di Indonesia.
"Sebagai salah satu perusahaan asuransi jiwa, kami selalu berupaya membantu masyarakat mewujudkan masa depan yang lebih baik dan memberikan pemahaman khususnya kepada para ibu lebih bijak dalam menghadapi berbagai risiko yang tidak diinginkan," kata Direktur Sinarmas MSIG Life Herman Sulistyo di Surabaya, Selasa.
Oleh karena itu, Herman mengaku sebagai upaya memperluas pemahaman masyarakat akan pentingnya asuransi kesehatan Sinarmas MSIG Life menggelar seminar "Healthy Family, Happy Financial" serta talk show "Kiat Cerdik Mengelola Dana Kesehatan" bekerja sama dengan salah satu radio di Surabaya.
Herman menyebutkan, hasil survei lainnya yang dilakukan oleh honestdocs.id bahwa 81 persen dari 8.314 responden mengaku tidak memiliki asuransi kesehatan. Padahal biaya pengobatan mengalami kenaikan 12,6 persen dibanding tahun 2018. Kenaikan ini lebih tinggi dibanding beberapa negara tetangga seperti Malaysia (12,5 persen), Singapura (9,1 persen), dan rata-rata negara lain di Asia yaitu 10 persen.
"Kami akan terus berupaya memberikan pemahaman termasuk risiko kesehatan, sehingga meningkatnya biaya pengobatan kesehatan tidak mengganggu kesejahteraan masa depan keluarga bila tidak diantisipasi sejak dini," katanya.