Pasuruan (ANTARA) - Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menjadikan wilayah Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, sebagai wilayah percontohan produksi sapi, yang nantinya bisa diterapkan pada daerah lain yang memiliki potensi serupa.
Mentan Syahrul Limpo mengatakan bahwa dari total 700 ekor indukan sapi yang ada di Loka Penelitian Sapi Potong Kabupaten Pasuruan, berhasil bertambah menjadi 1.000 ekor sapi setelah dilakukan inseminasi buatan (IB).
"Prospeknya cukup bagus. Oleh karena itu, saya uji coba di Kabupaten Pasuruan dan dijadikan percontohan," kata Syahrul di Kecamatan Grati, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, Jumat.
Baca juga: Mentan Syahrul Limpo beri nama "Jan Ethes SP1" untuk varietas anggur baru
Syahrul menjelaskan, untuk menjadikan Kabupaten Pasuruan sebagai percontohan produksi sapi harus melibatkan masyarakat. Untuk meningkatkan akselerasi program tersebut, nantinya seluruh pemangku kepentingan akan dilibatkan dengan kerja sama lintas sektoral.
Menurut Syahrul, untuk tahap awal, Kabupaten Pasuruan akan dijadikan sebagai percontohan produktivitas sapi tersebut. Nantinya, wilayah lain yang memiliki potensi serupa bisa belajar dari Kabupaten Pasuruan.
"Kita bicara Kabupaten Pasuruan dulu, akan tetapi nanti untuk semua daerah yang berpotensi. Karena potensi lain juga harus dikembangkan," ujar Syahrul.
Baca juga: Mentan Syahrul Limpo dorong ekspor buah Indonesia
Saat ini, Loka Penelitian Sapi Potong memiliki populasi sapi sebanyak 1.000 ekor yang terdiri atas 550 ekor sapi Peranakan Ongole (PO), 250 ekor sapi Madura dan 200 ekor sapi Bali.
Loka Penelitian Sapi Potong tersebut merupakan Unit Pelaksana Teknis (UPT) di bawah Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) yang memiliki tugas untuk menghasilkan inovasi produksi bibit unggul sapi potong lokal.
Baca juga: Mentan harapkan petani dapat akses lebih dekat dengan KUR
Selain itu, juga sedang dilakukan riset untuk pengembangan sapi Belgian Blue (BB) dan sapi beranak Kembar. Sapi BB dilakukan melalui teknologi transfer embrio (TE) dan inseminasi buatan (IB) dengan induk sapi PO sejak tahun 2018.
Loka Penelitian Sapi Potong tersebut, juga berperan dan berkontribusi terhadap Program Upaya Khusus Sapi Indukan Wajib Bunting (Upsus Siwab) melalui inovasi teknologi kit diagnosis kebuntingan dini dan suplementasi pakan berupa NUT-MB plus.
Kit diagnosis kebuntingan dini mudah diaplikasikan di lapangan dan dapat dilakukan sendiri oleh peternak, serta mampu mendeteksi kebuntingan sapi mulai umur kebuntingan 15 hari dengan akurasi 85-90 persen.
Prospek bagus, Kabupaten Pasuruan jadi percontohan produksi sapi
Jumat, 15 November 2019 22:41 WIB