Banyuwangi (ANTARA) - Sebanyak 103 orang Taruna Akademi Angkatan Laut (AAL) yang menjadi awak KRI Bima Suci melakukan kirab kota drumband Genderang Seruling Gita Jala Taruna di Banyuwangi, Jawa Timur, Sabtu, dengan aksi atraktif yang memukau ribuan warga di ujung timur Pulau Jawa itu.
Di hadapan ribuan warga Banyuwangi, para Taruna AAL menunjukkan kepiawaian dan keterampilannya memainkan beragam peralatan musik drumband.
"Kedatangan taruna dan taruni AAL kami harap bisa membangkitkan spirit nasionalisme anak-anak muda di Banyuwangi," kata Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas di Banyuwangi, Sabtu.
Menurut Azwar Anas, kedatangan dan bersandarnya KRI Bima Suci di Pelabuhan Tanjung Wangi, Banyuwangi, menjadi kesempatan baik guna membangkitkan spirit nasionalisme anak muda Banyuwangi.
"Semua punya kesempatan yang sama menjadi prajurit. Buktinya anak Songgon juga bisa jadi taruna. Tidak boleh minder, anak muda Banyuwangi harus optimistis," katanya.
Dalam atraksinya, para taruna ini meliukkan bass drum-nya mengikuti gerak tubuh mereka. Bahkan, mereka juga melakukan atraksi yang mendebarkan, yakni saat bass drum ditumpuk dan mayoret naik ke atasnya sembari memainkan tongkatnya, penonton pun langsung bertepuk tangan melihat aksi tersebut.
Tak hanya beraksi di depan kantor bupati, drumband Genderang Seruling Gita Jala Taruna ini melakukan kirab menuju Pendopo Kabupaten Banyuwangi.
Di sepanjang jalan para taruna-taruni tak henti menampilkan aksi yang sangat atraktif dan menghibur warga yang memadati jalanan Banyuwangi.
KRI Bima Suci bersandar di Pelabuhan Tanjung Wangi, Banyuwangi, pada Sabtu (9/11/19) pagi, dan dijadwalkan kapal latih TNI AL itu berada di Banyuwangi selama dua hari.
Perjalanan KRI Bima Suci yang membawa misi diplomasi dan budaya mulai berangkat dari Surabaya sejak 5 Agustus 2019, dengan mengunjungi Filipina, Jepang, Korea Selatan, Tiongkok, Brunai Darussalam, Malaysia, Vietnam, Thailand dan Australia.
Setelah dari Banyuwangi, KRI Bima Suci akan kembali ke markasnya di Surabaya.