Surabaya (ANTARA) - Komisi E DPRD Jawa Timur meminta pemerintah lebih serius memperhatikan infrastruktur bangunan sekolah-sekolah di seluruh wilayah sebagai bentuk antisipasi tidak terulang kasus ambruknya atap kelas di SDN Gentong, Kota Pasuruan.
“Jangan ada lagi peristiwa serupa sehingga pemerintah di daerah harus lebih serius mengawasinya,” ujar Wakil Ketua Komisi E DPRD Jatim Hikmah Bafaqih ketika dihubungi dari Surabaya, Rabu pagi.
Baca juga: Gubernur Khofifah jenguk korban ambruknya atap sekolah di Pasuruan (Video)
Pada Selasa (5/11) pagi, atap bangunan SDN Gentong, Kecamatan Gadingrejo, Kota Pasuruan, ambruk dan menimpa siswa yang sedang melakukan belajar mengajar di kelas.
Akibatnya, dua orang meninggal dunia terdiri atas satu siswa dan guru, serta belasan siswa lainnya mengalami luka-luka.
Gedung yang ambruk berada di bagian depan terdiri atas empat kelas, yaknj kelas 2-A dan 2-B serta kelas 5-A dan 5-B.
Baca juga: Dua meninggal dan belasan luka akibat ambruknya atap SDN di Kota Pasuruan (Video)
Menurut dia, ambruknya atap sekolah di Pasuruan secara tiba-tiba justru menimbulkan banyak pertanyaan dan diharapkan polisi mengusut tuntas untuk memastikan penyebabnya.
Ia menyatakan prihatin terhadap peristiwa ambruknya atap sekolah itu dan mendoakan agar keluarga korban luka-luka diberi kesabaran, sedangkan keluarga korban meninggal dunia dikuatkan oleh Allah SWT.
“Saat mendengar kabar itu, kami di dewan sedang rapat dengar pendapat dengan Dinas Pendidikan Jatim. Saat itu pula kami mendoakan dan mengirim Al-Fatihah terhadap peristiwa tersebut,” ucapnya.
Baca juga: Polda Jatim akan ambil alih penanganan kasus atap sekolah ambruk
Anggota Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa DPRD Jatim tersebut, mengapresiasi gerak cepat Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa yang langsung memberikan perhatian dan datang ke Kota Pasuruan.
Selain itu, Gubernur Khofifah juga menjenguk korban luka-luka sekaligus bertakziyah di kediaman keluarga korban meninggal dunia.
“Kami harap Pemprov Jatim dan pemkot setempat tak berhenti sampai di sini. Tak hanya menjamin korban, terutama saat menjalani perawatan, tapi juga terhadap nasib siswa-siswa yang sekolahnya tertimpa musibah itu,” katanya.