Blitar (ANTARA) - Seorang santri dari sebuah pondok pesantren di Kecamatan Garum, Kabupaten Blitar, Jawa Timur, meninggal dunia akibat tersengat aliran listrik.
Paur Humas Polres Blitar Bripka Didik Dwi mengemukakan, kejadian itu berawal saat korban berinisial AM (13) membantu kerja bakti di pekarangan bagian belakang pondok pesantren pada Selasa (5/11) malam.
"Saat ada rekan Muhamad Maulana yang sedang menaruh kabel untuk menyalakan lampu penerangan dalam kegiatan kerja bakti di pekarangan bagian belakang pondok pesantren. Kemudian korban bermaksud akan membantu dengan menancapkan ke stop kontak yang ada di dapur pondok," katanya di Blitar, Rabu.
Saat hendak menancapkan tersebut, korban terkejut sambil berkata "Ya Allah kesetrum". Setelah korban berteriak demikian, yang bersangkutan terjatuh telentang.
Mengetahui kejadian itu, rekan-rekan korban juga langsung menolongnya dan mencari bantuan. Korban juga dibawa ke puskesmas untuk mendapatkan perawatan, namun nyawanya tidak dapat tertolong.
Keluarga yang mendengar kabar tersebut juga panik. Mereka langsung menuju ke puskesmas guna mengetahui kondisi anaknya.
Namun, lanjut Bripka Didik, keluarga menolak untuk dilakukan autopsi pada jenazah korban dan menerima dengan ikhlas kejadian tersebut.
Keluarga juga sudah memberikan pernyataan secara resmi bahwa menolak untuk dilakukan autopsi. Setelah jenazah dirawat di puskesmas, keluarga mengambilnya dan memakamkan di tempat pemakaman Desa/Kecamatan Wates, Kabupaten Blitar.
Polisi juga mengimbau agar warga berhati-hati terutama jika berhubungan dengan aliran listrik dengan tetap memastikan bahwa aliran listrik itu aman. Hal itu dilakukan guna mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan seperti terkena aliran listrik.
Seorang santri di Blitar tewas tersengat aliran listrik
Rabu, 6 November 2019 12:15 WIB