Jakarta (ANTARA) - Karya baru dari sutradara Indonesia Kamila Andini dan Riri Riza akan tayang di Festival Film Jepang (Japanese Film Festival) 2019.
Kamila Andini menyutradarai salah satu bagian film omnibus bisu “Angel Sign” (Hojo Tsukasa) yang akan dirilis secara resmi di Jepang pada 15 November 2019.
“Angel Sign” merupakan proyek ambisius yang melibatkan berbagai pekerja kreatif dari seluruh dunia untuk berkolaborasi mengadaptasi enam komik peraih penghargaan kompetisi “Silent Manga Audition” yang dibuat oleh komikus di seluruh dunia.
Baca juga: Arti festival film bagi sutradara Kamila Andini
Kamila Andini adalah salah satu sutradara yang terlibat. Ia menggandeng aktor Teuku Rifnu Wikana, yang bermain bersama aktris muda asal Jepang Yoshida Mikako dan Abigail.
Selain itu, film "Humba Dreams" dari Riri Riza yang berlatar belakang Sumba juga tayang di sini. Film itu sudah ditayangkan perdana di Shanghai International Film Festival Juni 2019 lalu dan mendapatkan respons positif. Film ini mendapatkan CJ Entertainment Award di Asian Project Market, Busan International Film Festival pada 2017.
Baca juga: Bertemu Scorsese, ini yang dibicarakan Riri Riza
JFF 2019 berlangsung di lima kota di Indonesia yakni Jakarta, Yogyakarta, Makassar, Surabaya dan Bandung akan menghadirkan 12 film asal Negeri Sakura teranyar.
Di Jakarta, Festival Film Jepang 2019 berlangsung pada 7-10 November di CGV Grand Indonesia, sementara di Yogyakarta acara ini bekerja sama dengan Jogja-NETPAC Asian Film Festival, digelar 19-23 November.
Festival berlanjut pada 29 November - 1 Desember di CGV Panakkukang Square di Makassar, kemudian CGV Marvell City Surabaya pada 6-8 Desember. Perhentian terakhir di kota Bandung, CGV Paris Van Java, pada 20-22 Desember 2019.
Beragam genre film akan hadir dalam festival ini. Mewakili genre drama romantika akan hadir film “Little Love Song” (Kojiro Hashimoto). Selain film tersebut, “A Banana? At This Time of Night?” (Tetsu Maeda) yang diangkat dari kisah nyata juga meramaikan genre romantika. Disusul film animasi “Children of The Sea” (Ayumu Watanabe) dengan visual menakjubkan yang akan menarik perhatian baik anak-anak maupun orang dewasa. Selain itu, tersedia pula film dokumenter “Katsuo-Bushi” (Yu Nakajima), yang dapat memberikan pengetahuan seputar kuliner Jepang.
“Masquerade Hotel” (Masayuki Suzuki) dan “12 Suicidal Teens” (Yukihiko Tsutsumi) mewakili film bergenre misteri dan thriller dari JFF di tahun ini, dengan sejumlah aktor dan aktris kelas atas yang akan menjadi daya tarik tersendiri bagi para penggemar film Jepang.
Film “Samurai Shifters” (Isshin Inudo) membawakan cerita sejarah yang menggambarkan Jepang dibalut dengan komedi yang mengocok perut. Kemudian, film “Bento Harassement” (Renpei Tsukamoto) dan “My Dad is a Heel Wrestler” (Kyohei Fujimura) dapat menjadi film pilihan yang cocok untuk disaksikan bersama keluarga. JFF juga membawakan “The Fable” (Kan Eguchi) untuk mereka yang lebih tertarik dengan film penuh aksi.
JFF kali ini menayangkan "We Are Little Zombies”, sebuah film bergenre drama musik garapan Makoto Nagahisa yang memiliki estektik tidak biasa.
Film tersebut telah mendapatkan penghargaan World Dramatic Special Jury Award untuk Orisinalitas di Sundance Film Festival, dan telah diputar di Berlin International Film Festival 2019, Buenos Aires International Festival of Independent Cinema 2019, Fantasia Film Festival 2019, dan Sitges – Catalonian International Film Festival 2019.
Selain itu, ada pula “Dance with Me” karya Shinobu Yaguchi. Film komedi musikal ini pun telah mendapatkan Audience Award di Toronto Japanese Festival dan Audience Silver Award di Fantasia Film Festival.
Baca juga: Festival Film Jepang 2019 hadirkan 12 karya terbaru di lima kota Indonesia, salah satunya Surabaya
Baca juga: Festival Film Surabaya diikuti peserta hingga Labuan Bajo
Baca juga: Festival Film Banyuwangi angkat kehidupan dan tradisi lokal