Mojokerto (ANTARA) - Animo masyarakat saat pelaksaanaan pemilihan kepala desa (Pilkades) serentak yang berlangsung di Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, cukup tinggi, salah satunya di desa Watesumpak, Trowulan, Mojokerto, tingkat partisipasinya mencapai 70 persen.
Wakil Bupati Mojokerto, Pungkasiadi di Mojokerto, Rabu, mengatakan, antusiasme warga Desa Watesumpak untuk mengikuti pilihan kepala desa terlihat tinggi dimana pelaksanaan pencoblosan telah terlaksana mencapai 70 persen.
"Kalau jumlah partisipasinya 80 persen, artinya 70 persen sampai dengan saat ini sudah sangat bagus," katanya di sela melakukan kunjungan tempat pemungutan suara (TPS) pemilihan kepala desa serentak di Kabupaten Mojokerto.
Baca juga: 721 calon peserta pilkades serentak Mojokerto ikrar damai
Ia bersama dengan forkopimda Kabupaten Mojokerto sebelumnya juga memantau tempat pemungutan suara Desa Terusan Kecamatan Gedeg. Di TPS ini, keadaan terpantau kondusif dan lancar dan animo warga juga nampak dari melubernya antrean panjang para warga yang ingin memberikan hak pilih suaranya.
"Saya ke sini untuk memastikan semuanya berjalan lancar. Saya juga ingin memberi apresiasi langsung dan dukungan penuh pada seluruh panitia penyelenggara," ujarnya.
Baca juga: 2.170 personel gabungan jaga pilkades serentak Mojokerto
Dirinya juga sempat berpesan kepada penyelenggara dan calon kepala desa beserta masyarakat untuk menciptakan situasi aman dan kondusif, dengan mengedepankan etika dan moralitas. Tak kalah penting, supaya semuanya harus siap menang maupun kalah, serta tidak melakukan pelanggaran hukum.
Selepas pelaksanaan pemilihan kepala daerah pun, dirinya mengajak semua pihak untuk saling merangkul, bersahabat dan tidak ada lagi label pendukung salah satu calon, melainkan semuanya sudah menjadi masyarakat desa tersebut.
Kapolres Mojokerto AKBP Setyo Koes Heriyatno, sempat berdiskusi dengan wabup terkait pengamanan pelaksanaan pemilihan kepala desa serentak. Pihaknya memastikan kesiapan anggota, yang akan terus siaga selama pelaksaanaan Pilkades hingga tuntas.
"Keadaan tiap TPS berbeda-beda. Semuanya tidak dapat diprediksi. Kami kategorikan menjadi dua yakni rawan dan sangat rawan. Jajaran kami akan tetap siaga untuk mengawal keamanan," kata Setyo.