Mojokerto (ANTARA) - Sebanyak 2.170 pasukan gabungan TNI-Polri disiagakan untuk melaksanakan pengamanan pemungutan suara pada pemilihan kepala desa (pilkades) serentak 2019 pada 23 Oktober di Kabupaten Mojokerto.
Wakil Bupati Mojokerto Pungkasiadi, di Mojokerto, Selasa mengatakan pengamanan akan dilaksanakan selama tiga hari mulai H-1 sampai H+1 atau mulai tanggal 22-24 Oktober 2019.
"Sebanyak 2.170 personel di antaranya dari 610 personel Polres Mojokerto, 1.298 BKO Polres Jajaran, 62 personel BKO Siaga SPN Polda Jatim, 200 personel SAT Brimob Polda Jatim, 192 personel TNI," katanya pada apel pergeseran pasukan pengamanan Pilkades serentak Kabupaten Mojokerto tahun 2019, di lapangan SPN Desa Pacing Kecamatan Bangsal, Mojokerto, Selasa.
Ia menjelaskan, berdasarkan hasil pemetaan hasil kerawanan, terdapat 40 desa yang masuk dalam kategori sangat rawan, dan 152 kategori rawan.
Pada desa sangat rawan, diterapkan pola 15 Polri, satu TNI/Babinsa, dan 15 Linmas. Sedangkan untuk desa rawan, digunakan pola tujuh Polri, satu TNI/Babinsa, dan 15 Linmas.
"Jadikan tugas pengamanan sebagai suatu kebanggaan bersama. Tetap jalin sinergitas demi melaksanakan pilkades, tindak tegas pihak-pihak yang mengganggu. Tetap jaga keamanan selama tiga hari," katanya.
Ia mengatakan, pilkades serentak tanggal 23 Oktober 2019 ini, akan mendapatkan pantauan dari forkopimda Mojokerto bersama dengan jajaran.
Rencananya ada tiga TPS yang akan dipantau, yakni dua TPS di wilayah selatan, dan satu TPS di wilayah utara sungai Brantas.
2.170 personel gabungan jaga pilkades serentak Mojokerto
Selasa, 22 Oktober 2019 21:28 WIB