Surabaya (ANTARA) - Puluhan pengungsi dari Wamena, Papua, tiba di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, Jawa Timur, Minggu malam, dengan menumpang Kapal Motor Ciremai, milik PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni).
Jumlah pengungsi terdata sebanyak 62 jiwa, termasuk dua anak-anak serta seorang bayi, yang hingga malam ini sedang ditangani petugas di Terminal Gapura Surya Nusantara, Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya.
"Pascakerusuhan di Wamena kami dievakuasi menggunakan pesawat Hercules, sebelum akhirnya dibawa menuju ke Surabaya menggunakan KM Ciremai," ujar Eli Fadilah, salah seorang pengungsi saat dikonfirmasi di Surabaya, Minggu malam.
Baca juga: Gubernur: Ratusan warga Jatim di Wamena akan dipulangkan
Baca juga: Diangkut pesawat Hercules, 50 pengungsi dari Wamena tiba di Magetan
KM Ciremai sandar di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya sekitar pukul 21.00 WIB.
"Lima hari kami berada di atas KM Ciremai. Kapal berangkat dari Papua pada hari Selasa, 2 Oktober," ucap Eli, yang sempat merasa lemas setibanya di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya dan kembali pulih setelah mendapat penanganan medis.
Puluhan pengungsi tersebut merupakan warga Jawa Timur yang mayoritas telah tinggal di Wamena selama lebih dari lima tahun.
Terdata dari 62 pengungsi yang malam ini tiba di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, 30 orang di antaranya berasal dari Kabupaten Nganjuk, serta masing-masing lainnya berasal dari berbagai kabupaten/kota wilayah Jawa Timur.
Terkait penanganan selanjutnya pengungsi asal Wamena itu, Pemerintah Provinsi Jawa Timur belum memberikan keterangan.
Sama sekali tidak terlihat pejabat dari Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Pemerintah Provinsi Jawa Timur, yang disebut sebagai leading sector penanganan pengungsi asal Wamena, yang hadir di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya.
Sementara sejumlah pejabat terlihat hadir dan turut menangani kedatangan pengungsi asal Wamena di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, yaitu dari Dinas Sosial dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pemerintah Provinsi Jawa Timur, namun tidak bersedia diwawancarai.