Situbondo (ANTARA) - Dua orang pengungsi asal Wamena, Provinsi Papua, tiba di Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, Kamis malam, dan penjemputan di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya difasilitasi Dinas Sosial kabupaten setempat.
Kedua warga Situbondo yang merantau ke Wamena dan pulang pascakerusuhan di Papua tersebut, yakni Holis dan Nashudi Ardi Basari, keduanya warga Desa Ketowan, Kecamatan Arjasa.
"Saat terjadi kerusuhan dan pelemparan ke rumah-rumah warga, saya sedang bekerja (ngojek). Tahu begitu saya langsung ke Polres Wamena, mengamankan diri, dan saat sempat reda baru kembali ke rumah kontrakan," kata Holis.
Sesampai di rumah kontrakan dan mengambil barang, ia kembali lagi ke markas polres karena situasi semakin tidak kondusif, hingga akhirnya memutuskan bergabung dengan perantau lainnya di Pos Sentani Al Aqsa.
Kata Holis, selama ini bergabung dengan perantau di Pos Sentani Al Aqsa, Papua, menunggu giliran pemulangan menggunakan Kapal Motor Dobonsolo dan tiba di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya pada Kamis siang.
"Kalau kondisi terakhir di Wamena seperti kota mati, karena hampir semua pendatang (perantau) yang selama ini bekerja di sana pulang karena takut," ucpanya.
Holis dan Nashudi Ardi Basari merantau ke Wamena, Papua, sejak dua tahun silam dan bekerja sebagai tukang ojek, karena penghasilannya berlipat-lipat bila dibandingkan menjadi tukang ojek di Situbondo.
"Kalau di Wamena, untuk penghasilan setiap harinya sebagai tukang ojek bisa mencapai Rp1.000.000," katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Kabupaten Situbondo Lutfi Joko Prihatin mengatakan bahwa kedua warga perantau tersebut dijemput di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya.
"Malam ini juga mereka kami antar ke rumahnya masing-masing di Desa Ketowan," ujarnya.