Trenggalek (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur berencana mengumpulkan semua pengungsi korban kerusuhan Wamena, Papua, yang telah pulang ke daerah asalnya di berbagai pelosok desa di Trenggalek guna mendapat pelayanan kesehatan dan penyaluran bantuan sosial.
"Rencananya pengumpulan pengungsi asal Trenggalek ini akan dilakukan pada pekan ketiga Oktober ini," kata Bupati Moch Nur Arifin dalam keterangannya diterima Antara, Senin.
Dijelaskan, hingga saat ini sudah ada delapan gelombang pengungsi Wamena yang pulang ke Trenggalek.
Baca juga: Puluhan warga Trenggalek terdampak kerusuhan Wamena dipulangkan
Semua sudah dilakukan pengecekan kesehatan, tinggal mungkin pekan depan antara Rabu (23/10) atau Kamis (24/10) akan dikumpulkan di Pendopo dan nanti dijemput.
Tak hanya kepala keluarga dan istri yang diundang, seluruh keluarga yang terdampak kerusuhan Wamena, termasuk anak-anak juga akan dihadirkan untuk selanjutnya dilakukan identifikasi.
"Yang jelas kami periksa dulu Kesehatannya, kemudian adminduk (administrasi kependudukannya) seperti apa dan bantuan yang bisa diberikan," katanya.
Baca juga: Lima pengungsi dari Wamena jalani "trauma healing" di Trenggalek
Sebelumnya, Pemerintah Kabupaten Trenggalek telah berupaya maksimal untuk memfasilitasi para pengungsi kerusuhan Wamena asal Trenggalek, mulai dari penjemputan pengungsi di Bandara Nasional Juanda bagi mereka yang sudah mendapatkan tiket pesawat.
Sekda Trenggalek Joko Irianto bersama Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Trenggalek Novita Hardini Mochamad terbang langsung ke Jayapura untuk menemui para pengungsi di sana.
Tak hanya memberikan semangat dan bantuan sosial, Joko dan Novita Hardini Mochamad juga proaktif memfasilitasi sisa warga asal Trenggalek yang belum mendapatkan tiket pulang menggunakan perjalanan kapal laut, bekerjasama dengan Pemprov Jawa Timur.
Asisten Pemerintahan dan Kesra Sekda Trenggalek, Sugeng Widodo juga melakukan penjemputan langsung bersama Dinsos PPPA di Surabaya.
Saat ini total pengungsi yang sudah dipulangkan ke Trenggalek sebanyak 55 orang, rencananya ada 60, namun yang lima orang asalnya dari Tulungagung yang akhirnya dipulangkan ke sana.
Menurut Asisten I Sekda Trenggalek ini, warga sangat senang upaya aktif dan responsif dari Pemkab Trenggalek yang melakukan penjemputan di Surabaya.
"Kata mereka, rasa lelah perjalanan laut beberapa hari, hilang karena penjemputan tersebut," ucapnya.