Surabaya (ANTARA) - PT Indonesia Power dan PT PAL lndonesia (Persero) menandatangani kesepakatan kontrak kerja pembangunan Barge Mounted Power Plant (BMPP) atau pembangkit terapung berkapasitas 2x60 MW dan 1x30 MW.
Unit pembangkit terapung tersebut rencananya ditempatkan di Kolaka, Sulawesi Tenggara, untuk 2 x 60 MW, dan di Sambelia, Nusa Tenggara Barat, untuk kapasitas 1x30MW.
Penandatanganan kontrak dilakukan Direktur Pengembangan dan Niaga PT Indonesia Power Adi Supriono dan Direktur Utama PT PAL Indonesia (Persero) Budiman Saleh di Kantor Pusat PLN di Jakarta, Senin.
Acara penandatanganan kontrak kerja sama dihadiri dan disaksikan Direktur Utama PT Indonesia Power M Ahsin Sidqi dan Plt Direktur Utama PT PLN (Persero) Sripeni Inten Cahyani, dan turut hadir Silvester Budi Agung selaku Asisten Deputi Bidang ELKP Kementerian BUMN Republik Indonesia dan Jaksa Agung Muda Perdata dan Tata Usaha Tarmizi SH, MH.
BMPP yang akan dibangun merupakan pembangkit listrik mobile dengan dual fuel engine yang diintegrasikan dengan konstruksi Barge. Kemampuan mobilitas dan dimensi BMPP cocok untuk kebutuhan melistriki daerah kepulauan.
Selain itu, memiliki keunggulan dalam fleksibiltas penggunaan bahan bakar, karena dapat dioperasikan dengan mode BBM atau Gas tanpa perlu mematikan pembangkit terlebih dahulu, atau tidak akan terjadi kedip, sehingga tidak akan mengganggu pendistribusian listrik.
Pembangunan BMPP akan diselesaikan PT PAL Indonesia dalam waktu 15 bulan di Workshop PT PAL Indonesia di Surabaya.