Surabaya (ANTARA) - Koordinator Jawa Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Nusantara, Cahya Nugeraha Robimadin, menyatakan pihaknya memilih menunda memenuhi undangan pertemuan dan dialog dari Presiden Joko Widodo, karena masih berduka atas meninggalnya dua mahasiswa dari Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari.
Cahya Nugeraha saat dihubungi ANTARA di Surabaya, Jumat malam, mengatakan pihaknya memilih menunda dialog dengan Presiden karena berduka atas meninggalnya Randi (21) dan Muh Yusuf Kardawi (19) saat terjadi bentrok antara mahasiswa dengan polisi di Gedung DPRD Sulawesi Tenggara, Kamis (26/9).
"Masing-masing aliansi tentu punya sikap. Di BEM Nusantara dan juga BEM Unesa bukan menolak, tapi menunda. Belum waktunya lah, karena kita lagi berkabung. Kawan UHO itu termasuk BEM Nusantara juga. Jadi, BEM Nusantara belum bisa bertemu (Presiden Jokowi)," kata Cahya Nugeraha yang juga Presiden BEM Universitas Negeri Surabaya (Unesa) itu.
Dia menyatakan, tidak ada syarat khusus yang diajukan BEM Nusantara untuk berdialog dengan Presiden Jokowi. Namun, dari hasil koordinasi dan juga masukan-masukan dari internal, pihaknya menyatakan belum bisa memenuhi undangan tersebut.
"Tidak ada syarat khusus dari BEM Nusantara. Kebetulan tadi malam kami sudah koordinasi dengan pengurus pusat di BEM Nusantara dan juga masukan dari kawan-kawan, kami belum bisa memenuhi undangan Presiden," katanya.
Ia menginginkan Presiden Jokowi fokus menyelesaikan apa yang menjadi aspirasi dari mahasiswa dan masyarakat melalui unjuk rasa di berbagai daerah beberapa hari ini, sebelum bertemu dengan BEM.
Mengenai meninggalnya dua mahasiswa UHO, Cahya Nugeraha menambahkan harus ada kepedulian dari Presiden Jokowi atau pemerintah pusat kepada keluarga kedua mahasiswa tersebut.
"Paling tidak ada pendekatan persuasif terhadap mahasiswa, terutama yang meninggal saat aksi. Karena keluarga sangat terpukul, jangan hanya di pemerintahan daerah yang ke sana, Presiden kami harapkan memerhatikan secara langsung," ujarnya.
BEM Nusantara juga menyerukan kampus-kampus melakukan shalat ghaib dan refleksi untuk mengenang Randi dan Muh Yusuf Kardawi.
"Tentu ada sikap dari kami terkait meninggalnya dua mahasiswa itu. Tadi pagi, BEM Nusantara menyerukan shalat ghaib untuk kawan-kawan yang gugur di Kendari. Tidak menutup kemungkinan ada refleksi atau apa dari masing-masing kampus, termasuk dari Unesa," ucap mahasiswa Ilmu Ekonomi Unesa itu.