Surabaya (ANTARA) - Insitut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya menargetkan bisa mempertahankan juara umum pada Kompetisi Mobil Hemat Energi (KMHE) 2019 yang akan digelar di Malang pada 24 September mendatang.
Rektor ITS Prof Mochamad Ashari di sela pelepasan tim di kampus setempat, Selasa mengatakan target itu dicanangkan setelah pihaknya menurunkan Tim Sapuangin dan Tim Nogogeni yang masing-masing mengikutsertakan dua mobil hemat energi andalannya pada ajang tersebut.
"Target juara umum merupakan hal yang patut diperjuangkan. Mobil hemat energi karya ITS telah diakui di panggung dunia, sehingga tren baik ini harus terus dipertahankan," katanya.
Pada ajang tersebut, Tim Nogogeni mengusung mobil jenis urban listrik dan urban etanol. Sedangkan Tim Sapuangin mengandalkan mobil urban bensin dan urban disel.
Ketua Tim Nogogeni, Ngurah Gatot Saguna Wijaya mengatakan, untuk mobil urban listrik timnya memiliki perkembangan di bagian controller yang digunakan. Pada lomba tahun ini, controller yang digunakan merupakan hasil rakitan sendiri, sehingga lebih fleksibel dalam melakukan pengaturan.
"Kami menggunakan controller yang memungkinkan untuk melakukan mapping secara manual sesuai kebutuhan," kata mahasiswa yang kerap disapa Ngurah ini.
Sementara untuk mobil urban etanol, menurut Ngurah, memiliki beberapa terobosan baru. Perkembangan pertama yang dilakukan adalah meningkatkan gaya aerodinamis dengan menambahkan penutup roda pada bagian depan.
Kemudian pengaturan accue juga turut diperbaiki guna mendapatkan komposisi yang optimal. Lalu wheel drive yang digunakan pun diubah menjadi dua, dari yang sebelumnya hanya dipasang satu di bagian kiri mobil.
Sementara itu pada KMHE 2019, Tim Sapuangin mencoba kembali menghidupkan mesin mobil urban disel yang telah dua tahun digarasikan. Mengembalikan pengaturan dan performansi mobil yang telah dua tahun vakum tersebut menjadi tantangan tersendiri bagi Tim Sapuangin.
"Kami hanya punya dua bulan untuk mengembalikan kondisi mobil ini agar kembali seperti dua tahun lalu, saat mobil ini berhasil juara untuk enam tahun berturut-turut," kata Muhammad Fauzi, pelaksana tugas (Plt) Ketua Tim Sapuangin.
Menurut mahasiswa yang akrab disapa Fauzi ini, Tim Sapuangin fokus mengembangkan data logger pada mobil urban bensin untuk memantau kondisi mobil saat lomba berlangsung. Antara lain kecepatan mobil, posisi, maupun kondisi mesinnya guna menjadi evaluasi selama lomba berlangsung.
"Nantinya akan ada beberapa kali kesempatan race, sehingga data yang kami peroleh akan sangat membantu untuk race selanjutnya yang akan kami hadapi," kata mahasiswa Departemen Teknik Mesin ini. (*)
ITS target pertahankan juara umum Kompetisi Mobil Hemat Energi 2019
Selasa, 17 September 2019 12:08 WIB
Target juara umum merupakan hal yang patut diperjuangkan. Mobil hemat energi karya ITS telah diakui di panggung dunia, sehingga tren baik ini harus terus dipertahankan