Surabaya (ANTARA) - PT Pegadaian (Persero) mengedukasi bisnis gadai kepada puluhan mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya melalui kuliah umum bertajuk The Gade Goes To Campus di kampus ITS, Sukolilo, Rabu.
Direktur SDM dan Hukum PT Pegadaian (Persero) Mohammad Edi Isdwiarto yang menjadi pembicara mengatakan bisnis gadai di Indonesia masih cukup prospektif, meskipun pertumbuhannya melambat.
"Bisnis gadai masih tumbuh, meski melambat. Jumlah nasabah Pegadaian juga masih tumbuh tapi melambat," katanya.
Menurutnya, PT Pegadaian adalah perusahaan gadai terbesar di dunia. Hal itu didapat bukan karena PT Pegadaian besar, tapi memang jarang ada bisnis pegadaian di Indonesia.
Edi Isdwiarto menuturkan bisnis gadai mempunyai keunggulan dibanding bisnis lain, yakni dari sisi kecepatan. Ia menyatakan gadai mempunyai hukum fisika yang berbeda dengan fisika pada umumnya.
"Kami punya hukum fisika yang berbeda. Jika emas dicairkan dengan air raksa. Kami punya emas dicairkan di Pegadaian. Bawa emas, 15 menit langsung cair jadi uang," ujarnya.
Keunggulan bisnis gadai selanjutnya, lanjut Edi Isdwiarto, adalah dari sisi kepraktisan. Meski begitu, ia mengakui ada yang membuat repot dari bisnis gadai.
"Tetapi repotnya adalah dalam bisnis gadai harus membawa barang. Sementara kredit dari bank prosesnya lebih lama tapi bunga lebih kecil. Sedangkan fintech bunganya lebih mahal karena risikonya besar," ujarnya.
Dia mengemukakan, bisnis gadai sangat rentan terhadap subtitusi. Akhirnya bisnis gadai terdisrupsi bukan oleh pesaing langsung tapi subtitusi.
Edi Isdwiarto meminta mahasiswa ITS untuk menyiapkan diri melamar di PT Pegadaian yang akan dibuka pada September dan Oktober 2019 ini.
"PT Pegadaian akan bertransformasi, maka kami butuh lulusan baru karena secara total karyawan bertambah. Kami saat ini punya 14 ribu karyawan yang akan menjadi 18 ribu pada tahun 2023. Silakan melamar pada bulan September dan Oktober," katanya.