Sidoarjo (ANTARA) - Jalan-jalan ke Sidoarjo tidak lengkap rasanya jika belum mencicipi kuliner khas lontong kupang. Salah satu kedai yang paling banyak direkomendasikan di mesin pencari Google adalah lontong kupang Pak Misari yang berada di Jalan Mojopahit Nomor 62.
Kedai yang buka pukul 09.00 hingga tutup pukul 15.00 WIB ini selalu ramai pembeli. Letaknya yang persis di tepi jalan Raya Sidoarjo membuat tempat ini mudah di temui.
Meskipun tempatnya relatif kecil, hanya dapat menampung kurang lebih 20 orang, namun pembeli rela antre berdiri demi mendapat tempat duduk agar bisa mencicipi lontong kupang Pak Misari yang terkenal itu.
Satu porsi lontong kupang disajikan dengan harga Rp10.000 lengkap lentonya. Ada pula sate kerang seharga Rp5.000 per bungkus berisi 10 tusuk dan es kelapa muda Rp5.000 yang makin melengkapi menu di tempat ini.
Saat berkesempatan mencicipi lontong kupang Pak Misari, Anda dapat meminta berapa cabai yang diinginkan. Paling nikmat seporsi lontong kupang, ditambah sate kerang dan ditemani es air kelapa segar.
Kedai lontong kupang milik Pak Misari ini telah buka sejak tahun 1993, dimulai dari berjualan menggunakan gerobak dorong, kemudian menggunakan mobil bak terbuka hingga akhirnya mampu memiliki kedai sendiri.
"Awalnya muter-muter pakai pick up di sekitar sini (Jalan Mojopahit) saja, karena alhamdulillah ramai jadi bisa pindah ke sini (kedai)," ungkap Misari, pemilik kedai.
Lontong kupang bikinan Pak Misari memiliki cita rasa perpaduan pas manis dari petis dan gula, dicampur dengan kuah gurih kupang, ditambah perasan jeruk nipis yang segar membuat rasanya dicintai pelanggan dan bikin ketagihan.
Yuni (24), salah satu pelanggan, mengaku selalu rutin menyambangi kedai tersebut. Dia merupakan pelanggan lama dan tetap setia dari tahun 2014.
"Sering ke sini saya. Sudah dari SMA pas waktu jaman-jaman masih di pick up, masih di trotoar jalan. Enak, murah lagi," ujarnya.
Penyajian seporsi lontong Kupang masih menggunakan cara tradisional, yakni dengan menguleg bumbu-bumbu seperti gula pasir, gula merah, bawang putih, dan perasan jeruk nipis langsung di atas piring.
Sementara menurut Erna (39), ini kali pertama dirinya mendatangi kedai tersebut. Ia mengetahui Kedai Pak Misari setelah mendapat rekomendasi dari teman kantornya.
"Bareng-bareng datang, tapi emang ramai pol, tadi sempat berdiri lama tapi emang enak," kata Erna.
Menurut Pak Misari, kedainya paling ramai di saat jam makan siang antara pukul 11.00 hingga pukul 14.00 WIB. Dalam sehari, kedainya mampu menghabiskan lebih dari 300 porsi dan lebih dari 4 kilogram petis.
Sayangnya kedai ini tidak melayani makanan untuk dibungkus atau dibawa pulang, sebab Pak Misari yang dibantu dua karyawannya lebih memprioritaskan pelanggan yang datang dan makan di kedainya.