Banyuwangi (ANTARA) - Kementerian Pariwisata Republik Indonesia mencatat data wisata bahari di Indonesia baru mampu menghasilkan 1 miliar dollar AS, bila dibandingkan Malaysia telah mencapai 8 miliar dolar AS kendati panjang pantai Indonesia nomor 2 di dunia.
"Panjang pantai Indonesia nomor 2 di dunia dan 2/3 terumbu karang terbaik di dunia ada di Indonesia," ujar Menteri Pariwisata Arief Yahya dalam sambutannya saat menyerahkan bantuan stand up paddleboard ke sejumlah pengelola wisata bahari di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, Sabtu (27/7).
Dunia pariwisata di Banyuwangi kembali mendapat dukungan dari pemerintah pusat, Kementerian Pariwisata RI memberikan bantuan sebanyak 10 stand up paddleboard atau sejenis papan surfing masa kini, untuk meningkatkan wisata bahari di Kabupaten ujung timur Pulau Jawa itu.
"Kita ada potensi yang sangat besar. Semoga bantuan stand up paddleboard ini bisa dimanfaatkan menjadi atraksi yang menarik wisatawan. Apalagi paddleboard ini lagi booming di kalangan pecinta bahari," kata Menteri Arief.
Bantuan stand up paddleboard diserahkan langsung oleh Menteri Pariwisata Arief Yahya kepada enam pengelola wisata bahari Banyuwangi, di Pendopo Kabupaten Banyuwangi.
"Ini permintaan khusus Bu Susi (Menteri Kelautan dan Perikanan) kepada saya. Beliau beberapa kali berlibur ke Banyuwangi dan meminta agar Banyuwangi diberikan bantuan stand up paddleboard," ujarnya.
10 stand up paddleboard bantuan Kementerian Pariwisata akan didistribusikan ke wisata pantai Pulau Mustika sebanyak dua buah, pantai Pulau Merah dua buah, pantai Grand Watudodol dua buah, Bangsring Underwater dua buah, pantai Pulau Santen dan Cacalan masing-masing satu buah.
Menteri Pariwisata Arief Yahya berkunjung ke Kabupaten Banyuwangi, dalam rangka membuka rangkaian kegiatan Banyuwangi Festival 2019, yakni Banyuwangi Ethno Carnival (BEC) dan beberapa kegiatan lainnya. (*)
Menpar : Wisata bahari baru menghasilkan 1 miliar dolar AS
Minggu, 28 Juli 2019 8:48 WIB