Surabaya (ANTARA) - Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) meminta pemerintah melakukan stabilisasi harga pangan secara berkelanjutan dan tidak hanya saat Ramadhan atau Lebaran.
"Kestabilan harga pangan agar dilakukan sepanjang tahun tidak hanya Lebaran," kata Sekjen HKTI Mayjen TNI (Purn) Bambang Budi Waluyo dalam acara Indo Livestock 2019 Expo dan Forum di Surabaya, Rabu.
Selain itu, diperlukan pengawasan lengkap terhadap tengkulak atau tindakan tegas agar tidak merugikan petani atau usaha mikro selama ini.
"Kami juga mendorong agar pemerintah membuat simpul-simpul peternakan baru di berbagai daerah, hal ini untuk mewujudkan ketahanan pangan nasional," tuturnya.
Ia mengatakan, untuk memajukan peternakan dan pertanian nasional juga kiranya perlu mengatur waktu impor yang disesuaikan dengan masa panen, agar petani dan usaha mikro tidak dirugikan.
Terkait teknologi modern di bidang pertanian dan peternakan, Bambang juga mendorong agar pemerintah membuat kebijakan mengembangkan temuan lokal, karena selain murah juga mudah digunakan.
"Teknologi modern untuk kemajuan pertanian sangat diperlukan, namun beberapa barang dari luar negeri banyak yang tidak terjangkau karena harga. Oleh karena itu, temuan lokal harus dikembangkan, jangan mendapatkan dari luar tapi harganya mahal," katanya.
Kemudian, kata dia, manajemen petani juga perlu disosialisasikan kepada petani di tingkat bawah, karena petani beberapa petani saat ini tidak memiliki manajemen yang baik.
Ia mengapresiasi pameran pertanian di Surabaya, sebab diharapkan memberi gambaran tentang industri peternakan dalam dan luar negeri secara terkini.
"Ini juga sebagai ajang bisnis serta kerja sama bidang peternakan. Bagi pelaku industri diharapkan bisa mengakses informasi peternakan terkini yang berkembang di dunia," katanya.
Sementara, pameran yang digelar selama 3-5 Juli 2019 di Grand City Surabaya itu diikuti 250 pameran, ditambah perwakilan peserta dari 25 negara seperti China, Korea Selatan, Taiwan, Eropa dan Amerika.
Tema yang diusung, Inovasi Teknologi Peternakan Menuju Revolusi Industri 4.0 dengan menampilkan beberapa paviliun yang bisa dimanfaatkan peternak berkonsultasi mengembangkan usahanya.
