Malang (ANTARA) - Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) dalam waktu dekat ini akan segera memperluas jangkauan magang dan Kuliah Kerja Nyata (KKN) internasionalnya bagi mahasiswa, bahkan membidik Eropa dan Amerika.
"Kami bangga dengan program Magang dan KKN internasional ini. Dan, harapan saya program magang dan KKN ini dapat diperluas lagi jangkauannya ke sejumlah negara di ASEAN dan Asia, syukur-syukur bisa menjangkau Eropa dan Amerika," kata Rektor UMM Dr Fauzan di Malang, Jawa Timur, Sabtu (8/6).
Dalam beberapa tahun terakhir ini UMM mengirimkan puluhan mahasiswa untuk mengikuti program magang dan KKN internasional di Thailand.
Pada tahun 2019, FKIP UMM kembali mengirimkan 46 mahasiswa untuk mengikuti kegiatan magang dan KKN internasional di Thailand selama dua bulan, dimana selama satu bulan mengikuti magang dan satu bulan dalam program KKN.
Ke-46 mahasiswa yang diberangkatkan ke Thailand tersebut merupakan hasil seleksi dari 100 peminat. Selanjutnya, ke-46 mahasiswa yang terseleksi itu dipersiapkan secara intensif selama satu bulan penuh pada Mei.
Selain diberikan penguatan kualifikasi, pengembangan program individu, penguatan spirit de corp dan penguasaan wilayah, serta budaya Thailand, untuk menajamkan kemandirian dan kepekaan sosialnya disentuh melalui program MOR, ICA dan NOLL.
Dekan FKIP UMM, Dr Poncojari Wahyono memberikan catatan pada saat pembekalan bahwa peserta tahun ini diharapkan tidak sekedar melaksanakan program yang telah dipersiapkannya, tetapi mampu memikat hati sekolah di Thailand dengan karakter keunggulannya, sehingga mendapatkan kesempatan untuk direkrut sebagai guru di Thailand setelah lulus.
"Menjadi guru di Thailand itu sangat menjanjikan, karena tidak mensyaratkan sertifikasi seperti di Indonesia dan gajinya lumayan, jauh lebih tinggi," ucapnya.
FKIP UMM menjalin kerja sama dan mengirimkan mahasiswa untuk mengajar di Thailand sejak tahun 2015. Kunjungan 12 senator (anggota parlemen) Thailand yang dipimpin Jenderal Dr Tuang Antachai (mantan kepala staf Angkatan Darat/Gen.Udomchai Tammasarorat) tahun lalu ke UMM meneguhkan kerja sama FKIP ini.
Magang ke Thailand ini diselenggarakan pada setiap bulan Juni. Selama satu bulan penuh ditambah satu bulan untuk KKN. Selama di Thailand mahasiswa melaksanakan kegiatan praktik mengajar di sekolah. Mahasiswa melaksanakan magang di sekolah yang tergabung dalam Muslim Education Development Association Thailand (MEDAT), organisasi sekolah yang beranggotakan SD, SMP dan SMA di seluruh wilayah Thailand.
"Berkat kerja sama yang harmonis, setiap tahunnya FKIP mengirimkan 45 hingga 55 mahasiswa dari enam program studi (Bahasa Inggris, Bahasa Indonesia, PGSD, Biologi, Matematika dan PPKN) ke empat provinsi di Thailand, yaitu Bangkok, Satun, Krabi dan Songklha," kata Nur Widodo, Kepala Magang FKIP.
Melalui Magang 3 ini, sambung Nur Widodo, mahasiswa melakukan kegiatan mengajar. Apapun latar belakang disiplin ilmunya, mereka akan mengajar bahasa Inggris, budaya dan bahasa Indonesia, kepanduan, dan pelajaran ekstra kurikuler lainnya.
Mulai tahun 2018 kegiatan magang digabungkan dengan KKN Kependidikan. Oleh karena itu, durasi program bertambah satu bulan, sehingga magang dan KKN mahasiswa pada tahun ini bakal berakhir pada Agustus. Dengan penggabungan magang dan KKN ini, mahasiswa semakin leluasa dalam merancang dan melaksanakan kegiatan kemasyarakatan.
"Melalui program gabungan ini, mahasiswa mampu mengembangkan koperasi sekolah, mengenalkan berbagai budaya daerah di Indonesia, seperti kesenian wayang, angklung, batik jumput dan lainnya, bahkan ada kelompok mahasiswa yang menggerakkan gemar membaca dan literasi melalui perpustakaan keliling," paparnya.
Kegiatan Magang 3 dan KKN Internasional ini, meski berlingkup bilateral, memiliki makna penting bagi mahasiswa. Tidak hanya terkait dengan school exposer, tetapi lebih pada international atmosphere. Mahasiswa perlu memiliki wawasan internasional, terlebih dengan telah diberlakukannya pasar bebas ASEAN sejak tahun 2015.
"Mau tidak mau, dunia pendidikan pasti terimbas oleh globalisasi, dan mahasiswa harus dipersiapkan untuk memenangi kompetisi global termasuk dalam dunia pendidikan ini," katanya.
Nur Widodo mengemukakan, melalui magang internasional ini, berbagai kualifikasi seperti yang dikehendaki oleh pembelajaran abad 21 antara lain kemahiran komunikasi, berfikir kreatif, bekerja sama dan kemandirian dapat dikuatkan pada mahasiswa peserta magang dan KKN Internasional ini.
"Oleh karena itu, mahasiswa peserta magang dan KKN internasional ini mendapatkan pembekalan yang terkait dengan pemenuhan empat kualifikasi yang dipersyaratkan, penguatan spirit de corp, penguasaan bahasa dan budaya Thailand serta tidak kalah pentingnya adalah penguasaan mapping dan traveling di Thailand," pungkasnya.
Pengalaman baik kegiatan magang dan KKN Kependidikan tahun 2018 berhasil mendapatkan apresiasi oleh Kementerian Pendidikan Thailand dalam bentuk "Teacher of the Year". Penghargaan tersebut diperoleh berkat kerja cerdas mahasiswa dalam mengajarkan dan mengembangkan koperasi sekolah.
Mahasiswa peserta magang ini juga telah mendokumentasikan kegiatannya dalam bentuk buku. Dengan membaca buku catatan pengalaman mereka, pembaca dapat memetik good practice-nya.
Buku karya mahasiswa alumni program magang ini diterbitkan untuk kalangan umum. Judul bukunya "Bangsaku Kawanmu" untuk edisi tahun 2016, dan "Catatan Kenangan Thailand" untuk tahun 2018.
UMM bidik Eropa dan Amerika untuk magang-KKN internasional mahasiswa
Sabtu, 8 Juni 2019 13:54 WIB
Menjadi guru di Thailand itu sangat menjanjikan, karena tidak mensyaratkan sertifikasi seperti di Indonesia dan gajinya lumayan, jauh lebih tinggi