Pamekasan (ANTARA) - Forum Relawan Penanggulangan Bencana (FRPB) Pamekasan, Jawa Timur, bersinergi dengan petugas pengamanan mudik Lebaran, bersiaga berbagai kejadian bencana saat umat Islam merayakan Hari Kemenangan 1 Syawal 1440 Hijriah kali ini.
Forum relawan bentukan pemkab melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pamekasan ini terlihat ikut siaga bersama petugas Palang Merah Indonesia (PMI) dan Organisasi Radio Amatir Republik Indonesia (Orari) yang juga bergabung dengan petugas keamanan di pos pantau mudik Lebaran di area Monumen Arek Lancor, Pamekasan, Selasa malam.
"Ada 30 orang yang tergabung dalam Forum Relawan Penanggulangan Bencana yang ikut memantau, dan mengantisipasi kejadian yang tidak kita inginkan saat Lebaran seperti sekarang ini," kata Ketua FRPB Budi Cahyono kepada ANTARA di lokasi pos pantau Lebaran.
Forum ini bahkan membuat posko khusus terpisah dari pos pantau yang didirikan oleh Polres Pamekasan dan gabungan instansi Pemkab Pamekasan, yakni di sebelah selatan pos pantau induk.
Pola kerja komunitas ini sama dengan pola kerja petugas lainnya, sebagai tim taktis lapangan, guna membantu petugas, khususnya terkait kejadian bencana, sehingga jika terjadi bencana, bisa segera tertangani.
Budi menjelaskan, malam ini, memang tidak semua anggota FRPB berada di pos pantau, akan tetapi semuanya siap on call.
Masing-masing personel dibekali dengan alat komunikasi berupa radio handy talky (HT), untuk memudahkan mereka bertindak apabila ada kejadian bencana yang tidak diinginkan.
Budi menuturkan, selama pemantauan arus mudik Lebaran ini sudah empat kali kejadian bencana di Pamekasan, yakni tiga kali kecelakaan lalu lintas dan satu kali terjadi kebakaran.
"Dan alhamdulillah, berkat kesigapan dari teman-teman anggota dan komunikasi yang baik lintas sektor, semuanya bisa teratasi dengan baik," kata Budi.
Kepala Bagian Operasional (Kabag Ops) Polres Pamekasan Kompol Djalaludin saat berkunjung ke pos pantau FRPB ini menyatakan, pihaknya sangat terbantu dengan dengan keberadaan forum relawan itu.
Djalal menjelaskan, gelar operasi dengan sandi "Ketupat Semeru 2019" tersebut memang fokus utamanya pada pengamanan mudik dan balik Lebaran.
Akan tetapi, hal-hal lain yang tidak terpikirkan seperti bencana yang datang secara tidak terduga juga perlu menjadi perhatian.
"Di sinilah pentingnya peran aktif forum relawan. Saya merasa bangga dan berterima kasih atas terselenggaranya kerja sama yang baik ini," kata Kabag Ops Djalaludin.
FRPB merupakan satu dari beberapa kelompok masyarakat yang proaktif membantu pemerintah mengamankan mudik Lebaran kali ini.
Kelompok masyarakat lainnya yang juga bergabung dalam pelaksanaan pantau mudik dan balik Lebaran kali ini adalah pramuka, PMI, Orari, dan insan pers.
Sementara itu, arus mudik di dalam kota Pamekasan pada malam Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1440 Hijriah kali ini terpantau normal, bahkan khusus di sekitar jantung Kota Pamekasan, yakni di sekitar area Monumen Arek Lancor terpantau lengang, karena akses lalu lintas dari dan menuju Arek Lancor ini ditutup.