Kediri (ANTARA) - Aparat Kepolisian Resor Kediri, Jawa Timur, menyelidiki kematian seorang ibu rumah tangga di Kecamatan Kras, Kabupaten Kediri, yang diduga menjadi korban pembunuhan.
Kasat Reskrim Polres Kediri AKP Ambuka Yudha Hardi Putra mengemukakan korban ditemukan sudah dalam keadaan meninggal dunia.
Pads tubuh korban ditemukan ada tiga luka sayat, yakni di bagian leher, bagian pinggang kanan dan kiri, serta di bagian tangan sebelah kiri tepatnya di sela jari kelingking dan jari manis juga terdapat luka.
"Sementara kami meyakini pasti pembunuhan, karena yang bersangkutan ada luka ditimbulkan kemungkinan dari benda tajam," katanya di Kediri, Senin.
Ia mengatakan polisi hingga kini masih mendalami kasus ini, termasuk mencari pelaku. Polisi belum bisa menentukan pelaku yang sebenarnya karena masih mengumpulkan keterangan dari para saksi.
"Untuk pelaku belum bisa dipastikan secara pasti dan ini masih sangat dini. Jadi, kami masih kumpulkan keterangan saksi dari keluarga, lingkungan, masyarakat untuk mengetahui keseharian korban dan siapa yang kemungkinan berhubungan baik dengan korban," tutur dia.
Ia mengatakan, untuk sementara polisi masih meminta keterangan dari adik korban, mengingat ia yang pertama kali membuka pintu rumah korban. Sedangkan suami korban hingga kini belum bisa dihubungi.
"Di rumah ini korban tinggal dengan suami dan anak. Kalau suaminya dari keterangan tadi masih bekerja dan anaknya sekolah. Jadi, kami intensif memeriksa orang yang terdekat di antaranya yang pertama kali masuk," ucap dia.
Kasus penemuan mayat diduga korban pembunuhan terjadi Dusun/ Desa Nyawangan, Kecamatan Kras, Kabupaten Kediri. Korban diketahui bernama Endang Widyawati (42).
Korban ditemukan pertama kali oleh adiknya yang sengaja datang ke rumah korban. Saat itu, kedua adik korban sempat bertemu dengan suaminya, AZ yang terlihat tergesa-gesa keluar rumah menggendarai sepeda motor. AZ sempat mengatakan bahwa pintu rumah dikunci semua.
Kedua adik korban juga sempat berkeliling rumah dan ternyata melihat ada sepeda motor yang biasanya digunakan oleh korban diparkir di garasi rumah. Secara spontan, mereka memanggil korban dari luar rumah, namun tidak ada tanggapan.
Karena curiga, mereka dibantu warga sekitar sepakat masuk rumah secara paksa dengan mencongkel pintu jendela menggunakan alat seadanya. Ketika berhasil, ternyata mereka mengetahui korban sudah tergeletak di lantai kamarnya bersimbah darah dengan luka sobek di bagian leher dan setelah dicek ternyata sudah meninggal dunia.
Sukamto, salah seorang perangkat di desa itu mengatakan rumah tangga keduanya sering tidak akur. Bahkan, ia pernah mendengar bahwa suaminya cemburu dan sempat menjebak istri sendiri dengan nomor asing dan ditanggapi oleh istrinya.
"Kemungkinan ada masalah keluarga. Yang pasti tidak kondusif keluarga itu sudah lama," kata dia.
Ia mengatakan, suami korban juga sosok yang pendiam. Namun, terkait dengan masalah sebenarnya ia kurang mengetahui. Ia hanya menegaskan, korban ditemukan di lantai ada luka di bagian leher dan sekarang ini suami korban juga belum diketahui keberadaannya.
Sementara itu, kejadian itu juga mengundang reaksi para tetangga. Mereka berkerumun di rumah korban. Jenazah korban kini dibawa ke rumah sakit untuk keperluan autopsi, sedangkan rumah korban juga diberi garis polisi.