Surabaya (ANTARA) - Universitas Negeri Surabaya menyatakan lebih menekankan penerimaan mahasiswa pada Program Studi Seni dan Olahraga saat hari terakhir Ujian Tes Berbasis Komputer (UTBK), Minggu (26/5).
Wakil Rektor 1 Universitas Negeri Surabaya (Unesa) Prof Bambang Yulianto di kampus setempat, Sabtu, mengatakan bahwa pihaknya lebih menekankan penerimaan di dua prodi itu, karena mewajibkan adanya portofolio sebagai pertimbangan salam seleksi.
Apalagi nilai UTBK tidak bisa menjadi patokan penerimaan dalam Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi (SBMPTN).
"Mulai 10 Juni sampai 24 Juni, peserta UTBK bisa mendaftar SBMPTN. Karena ini tahun pertama, maka passing grade setiap program studi belum bisa disampaikan," kata Prof Bambang.
Passing grade juga tidak akan bisa disampaikan oleh PTN, karena dasar penerimaan tahun ini bukan pada kriteria nilai tertentu tetapi berdasarkan kuota tiap prodi.
Selain itu, khusus di Prodi Seni dan Olahraga, para peserta tetap harus mengunduh protofolio kinerja dan prestasi.
"Yang bidang olahraga akan kami gunakan sekitar 60 persen portofolio dan 40 persen nilai UTBK, sementara bidang Seni memakai 50 persen portofolio dan 50 persen UTBK," ujar pria yang juga ketua pusat UTBK Unesa ini.
Bambang mencontohkan Prodi Seni Musik yang tidak bisa dimasuki semua calon mahasiswa hanya dengan UTBK, harus ada portofolio.
"Dengan pertimbangan portofolio ini, kuota SBMPTN kemungkinan bisa tidak terpenuhi seperti kuota SNMPTN yang 25 persen atau 1.458 yang diterima 1.408 karena beberapa pendaftar yang diterima ternyata tidak memenuhi protofolionya," ucapnya.
Pada UTBK hari terakhir, dia mengimbau peserta tetap mempersiapkan diri dengan baik. Seperti membawa peralatan-peralatan yang dibutuhkan saat ujian.