Tulungagung, Jatim (ANTARA) - Pelaku UKM Galeri Aska, salah satu rumah industri kerajinan bantal karakter dan dompet, di Desa Sembon, Tulungagung, Jawa Timur, saat ini kewalahan meladeni pesanan suvernir untuk acara halal bihalal.
Riski Fitria (25), pemilik UKM Galeri Aska, Jumat, mengatakan pesanan yang dia kerjakan saat ini datang dari berbagai kota di Jatim, seperti Blitar, Trenggalek, Pacitan, Kediri, Malang hingga Surabaya dan beberapa kota lain.
"Ada juga yang dikirim ke Kalimantan. Namun, bukan kami yang kirim ke sana, tapi dibawa distributor atau pedagang yang mengambil dari Galeri Aska," kata Riska, demikian perempuan muda berhijab ini biasa dipanggil.
Selain menjual lewat jaringan pedagang atau distributornya, kata Riska, dirinya juga meladeni pesanan permintaan dari pelanggan langsung maupun via komunikasi media sosial.
"Ada yang pesan langsung karena sudah kenal dan punya kontaknya dan banyak juga yang lewat pemesanan secara online, karena kami juga memasarkan produk Galeri Aska melalui Instagram dan facebook," katanya.
Banyak karakter yang dibuat di Galeri Aska punya banyak model. Mulai bentuk bantal kecil, bantal leher hingga menyerupai boneka.
Ciri khas dari bantal karakter ada pada sarung bantal yang biasanya dihias dengan bermacam motif bordir, foto printing hingga karakter tokoh yang dikehendaki pemesan.
"Bantal karakter ini memungkinkan kain sarung banyaknya diberi foto wajah seseorang, keluarga, atau almamater dan sebagainya. Itu sebabnya permintaan bantal karakter untuk suvenir Lebaran saat ini paling banyak. Biasanya dibagikan saat acara halal bihalal," tutur Riska.
Produk bantal karakter di Galeri Aska tergolong murah. Per bijinya dipatok harga mulai Rp20 ribu hingga Rp50 ribu.
Relativitas harga itu bergantung bahan yang diinginkan, ukuran serta tingkat kesulitan pembuatan.
"Pemesan di Galeri Aska bebas. Tidak ada harus pedagang atau distributor, individu juga boleh tapi syaratnya pembelian minimal harus 10 buah ke atas," ujarnya.
Untuk menyelesaikan pesanan yang kini melimpah, Riska mengaku dibantu oleh 17 pekerja.
Sebagian besar mereka aktif mengerjakan tugas di ruko Galeri Aska yang terletak di Desa Sembon, Kecamatan Karangrejo, sebagian lagi dikerjakan di rumah masing-masing.
"Yang dikerjakan di rumah biasanya untuk jahit. Membuat pola lalu dijahit hingga membentuk sawal bantal setengah jadi. Baru penyelesaiannya di sini (Galeri Aska)," katanya.
Riska telah merintis usaha di sektor "home decor" atau handycraft berbahan dasar kain itu sejak 2011.
Dia memulainya sejak masih duduk di bangku kuliah di IAIN Tulungagung. Waktu itu dia membuat kain banyak untuk memenuhi stok permintaan di salah satu pasar grosir di Surabaya.
Namun, setelah berjalan beberapa tahun ia memilih keluar zona nyaman sebagai supplier dan memilih menekuni industri bantal karakter, dompet suvenir dan aneka handicraft yang terikat pada satu pedagang.
Uaaha Riksa dengan label paten Galeri Aska kini berkembang pesat. Pelanggannya luas, dan produk industri secara hand made miliknya kini banyak dilirik pelanggan maupun konsumen daring, berkat kualitas yang terus dijaga dengan semua bahan dan produk dikelola sendiri oleh tim Galeri Aska.
Pelaku UKM bantal karakter kewalahan ladeni pesanan
Jumat, 24 Mei 2019 18:57 WIB