Kediri (ANTARA) - Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Kediri, Jawa Timur, mengaku prihatin dengan aksi massa di Ibu Kota Jakarta yang menolak hasil Pemilu 2019, padahal proses itu sudah dilakukan sesuai dengan prosedur yang berlaku.
"Jangan kita ajak masyarakat kita untuk melakukan hal-hal yang memudaratkan. Tapi sebaliknya, mari kita ajak masyarakat kita untuk menerima keputusan ini untuk melakukan hal-hal yang positif dan bermanfaat," kata Ketua MUI Kabupaten Kediri KH Imam Sanusi di Kediri, Rabu.
Ia mengatakan masyarakat saat ini proses pemilu telah berakhir bersamaan pengumuman hasil rekapitulasi yang dilakukan KPU Pusat yang menyatakan bahwa Jokowi dan KH Ma'ruf Amin memperoleh suara tertinggi. Bahkan, kemenangan Jokowi-Ma'ruf tersebut merupakan kemenangan rakyat.
MUI Kabupaten Kediri juga mengajak masyarakat legawa menerima keputusan tersebut, dan kembali beraktivitas seperti sediakala.
"Bersyukur kepada Allah karena proses pemilu telah berakhir setelah KPU menetapkan hasilnya. Selamat dan sukses kepada bapak Joko Widodo dan KH Ma'ruf Amin yang telah terpilih sebagai Presiden dan Wakil Presiden 2019-2024. Mudah-mudahan beliau berdua bisa melaksanakan amanah secara baik," kata dia.
Ia menambahkan apa yang ditetapkan KPU sudah sesuai undang-undang. Oleh karena itu, dirinya mengimbau masyarakat untuk mengajak keluarga dan lingkungannya agar menerima keputusan tersebut, sebab semua sudah berjalan sesuai undang-undang.
"Mari kita ajak semua keluarga kita, masyarakat kita untuk menerima hasil keputusan KPU. Karena itulah yang sesuai undang-undang," tuturnya.
KH Imam Sanusi menambahkan kalau kemenangan pasangan calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 01 tersebut juga merupakan kemenangan rakyat, sebab dia dipilih oleh rakyat.
"Mudah-mudahan ikhtiar kita bersamaan dengan ridho dari Allah dan inilah kemenangan rakyat," kata dia.
Komisi Pemilihan Umum RI telah menetapkan pasangan calon presiden dan calon wakil presiden nomor 01 Jokowi–Ma'ruf Amin sebagai pasangan dengan perolehan suara tertinggi yakni 55,50 persen.
Berdasarkan rekapitulasi yang dilakukan KPU, pasangan Jokowi-Ma'ruf mendapat 85.607.362 suara, sedangkan pasangan calon nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Salahuddin Uno mendapat 68.650.239 suara atau sebesar 44,50 persen.
Jokowi-Ma'ruf memenangkan suara di 21 provinsi, sedangkan Prabowo-Sandi unggul di 13 provinsi.
Adapun, total jumlah sah pada Pemilu 2019 mencapai 154.257.601. Rinciannya, Jokowi–Ma'ruf Amin memperoleh suara di 34 provinsi sebanyak 85.036.828 dan 570.534 di wilayah pemilihan luar negeri. Sementara pasangan Prabowo-Sandiaga mendapat 68.442.493 suara di 34 provinsi dan 207.746 suara di wilayah pemilihan luar negeri. (*)
MUI Kabupaten Kediri prihatin aksi massa di Jakarta
Rabu, 22 Mei 2019 18:05 WIB
Jangan kita ajak masyarakat kita untuk melakukan hal-hal yang memudaratkan.