Jakarta (ANTARA) - Istri Presiden ke-4 Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Sinta Nuriyah Wahid, mengeluhkan proses pemungutan suara atau pencoblosan yang tergolong sulit bagi kalangan orang tua.
"Kalau aku repot harus banyak dibantu orang," kata Sinta yang mencoblos menggunakan bantuan kursi roda di TPS 78, Kelurahan Ciganjur, Jakarta Selatan, Rabu.
Menurut dia, kerepotan akan semakin terjadi jika pemilih adalah kalangan orang tua.
Sinta mengaku repot dengan empat surat suara yang harus dicoblos.
"Melipatnya susah banget, kertasnya tebal. Jadi, untuk melipatnya saja susah. Saya bayangkan orang tua repot," katanya didampingi dua putrinya saat berbincang dengan wartawan.
Istri almarhum Gus Dur itu menyatakan heran dengan perbedaan lokasi TPS antara dirinya dengan anaknya, padahal satu rumah.
"Bingung. TPS kok beda-beda, kenapa tidak disamakan saja satu rumah. Kita bebas memilih sesuai hari nurani kita masing-masing, itu juga dicatat. Kenapa harus dibeda-bedakan," katanya.
Terkait perjalanan menuju TPS, Sinta mengatakan agak kesulitan meski menggunakan mobil, karena tetap harus turun ke jalan utama menuju TPS.
Kontur jalan menuju TPS menggunakan paving block, sehingga tidak cukup mulus jika dilewati dengan menggunakan kursi roda. Ke depannya, penyelenggaraan pencoblosan diharapkan lebih memperhatikan hal tersebut.
"Cuma ya repot masuk dari sana ke sini, apalagi ini pakai paving. Jangan seperti ini. Lebih praktis saja agar tidak menyulitkan pemilih," kata dia.