Ngawi (ANTARA) - Sebanyak 38 SMP/MTs negeri dan swasta sederajat di Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, dipastikan tidak dapat menggelar ujian nasional berbasis komputer (UNBK) secara mandiri, namun akan melaksanakan secara gabungan di sekolah jenjang atasnya.
"Ada 38 SMP dan sederajat yang akan melaksanakan UNBK dengan meminjam fasilitas SMA dan SMK," ujar Kepala Bidang Pembinaan SMP Dinas Pendidikan (Dindik) Ngawi Moh. Luluk Sodiki kepada wartawan di Ngawi, Selasa.
Menurut dia, tidak dapatnya 38 SMP tersebut, termasuk MTs, menggelar UNBK secara mandiri bagi para muridnya, karena terkendala dengan peralatan komputer yang terbatas.
"Memang kondisinya seperti itu. Tapi, baik menumpang ataupun mandiri, diharapkan ujian nasional nanti berlangsung lancar," kata Luluk.
Ia menjelaskan, puluhan sekolah tersebut tidak bisa menggelar UNBK mandiri, karena belum memiliki fasilitas laboratorium komputer. Ada pula yang sebenarnya sudah memiliki, namun terpaksa gabung sekolah lain karena jumlah muridnya tidak banyak.
Meski masih banyak sekolah yang belum dapat melakukan UNBK, untuk lingkup SMP negeri, jumlah sekolah yang menumpang sudah berkurang dibandingkan UNBK tahun lalu, yakni dari 28 menjadi 19 sekolah.
Tahun ini, sudah ada 22 lembaga yang dialokasikan mendapat bantuan komputer. Harapan dinas, pihak sekolah bersama komite ikut berperan supaya tahun-tahun depan semuanya bisa melaksanakan UNBK di sekolah masing-masing.
Sesuai jadwal, UNBK tingkat SMP/MTs akan digelar mulai 22 April hingga empat hari lamanya. Demi kelancaran, sinkronisasinya dilaksanakan tiga hari sebelum pelaksanaan ujian.
Sesuai pengalaman tahun-tahun sebelumnya, kendala jaringan saat pengunduhan soal menjadi hal yang perlu diperhatikan lebih.
"Masing-masing sekolah penyelenggara sudah kami imbau untuk mengantisipasi kendala saat sinkronisasi dilaksanakan," kata Luluk.
Guna mempersiapkan sinkronisasi, Dinas Pendidikan Ngawi dalam waktu dekat ini akan mengumpulkan seluruh proktor, pengawas, maupun pihak sekolah dalam pelaksanaan UNBK.
Selain perkara teknis, lanjutnya, potensi munculnya kendala saat ujian juga akan menjadi materi pembahasan saat sinkronisasi.
Sesuai rencana, UNBK SMP/MTs tahun 2019 ini akan diikuti sebanyak 11.237 peserta, baik dari sekolah negeri maupun swasta.
Ia berharap UNBK mendatang dapat berjalan lancar. Persiapan juga telah dilakukan dengan berkoordinasi dengan pihak PLN dan lembaga lainnya.