Madiun (ANTARA) - Proses pengerjaan rel kereta api jalur ganda koridor Madiun-Jombang terus dikebut salah satunya jembatan Sungai Brantas, Nganjuk, yang akan segera digeser.
Manager Humas PT KAI Daops 7 Madiun, Ixfan Hendriwintoko, di Madiun, Jawa Timur, Minggu mengatakan sesuai rencana pergeseran jembatan di Sungai Brantas atau Bangunan Hikmat Nomor 259 yang ada di KM 95+870 tersebut akan dilakukan pada Selasa (9/4) pekan depan dan membutuhkan waktu kerja selama 130 menit.
"Pada saat proses pelaksanaan berlangsung, dilakukan penutupan jalur dengan semboyan 3 (stop) untuk yang mengarah Kertosono-Sembung, Kertosono-Baron, dan Kertosono-Purwoasri," ujar Ixfan kepada wartawan.
Pemberlakuan penutupan jalur dijadwalkan ketika KA 96 Malioboro Express)relasi Yogyakarta – Malang telah masuk Stasiun Purwoasri atau sekitar pukul 00.40 sd 02.50 WIB.
Pekerjaan pergeseran jembatan tersebut akan dilakukan Tim Satker Jawa Timur (Jatim) dan tergolong cukup berat karena konstruksi jembatannya yang besar, di mana kontruksi material jembatan yang lama memiliki ukuran panjang bentangan 105 meter dan berat beban 419,45 ton. Kemudian nanti akan digantikan jembatan baru yang lebih besar yaitu dengan panjang bentangan 192 meter dan berat beban 1.105 ton.
"Jadi ini, dua kali lebih berat dari yang lama. Selain itu, pelaksanaanya dilakukan pada malam dini hari, maka perlu penanganan yang ekstra ketat dan detil," terangnya.
Pegeseran jembatan tersebut bertujuan untuk menggantikan jembatan eksisting satu jalur, menjadi jembatan baru yang berkapasitas dua jalur.
Pekerjaan pergeseran tersebut akan berdampak pada keterlambatann sejumlah perjalanan KA, karena prosesnya memerlukan waktu sekitar dua jam lebih sepuluh menit.
Adapun KA yang akan mengalami gangguan perjalanan adalah KA Singasari relasi Pasarsenen-Blitar, diperkirakan berangkat Stasiun Kertosono akan mengalami kelambatan 96 menit.
KA Bangunkarta relasi Gambir-Surabaya Gubeng dipekirakan berangkat dari Stasiun Kertosono lambat 75 menit. KA Jayakarta relasi Pasarsenen – Surabaya Gubeng diperkirakan berangkat Stasiun Kertosono lambat 73 menit.
Lalu, KA Malabar relasi Bandung – Malang diperkirakan berangkat Stasiun kertosono lambat 10 menit dan KA barang (BBM kosong) relasi Madiun – Beteng diperkirakan berangkat Stasiun Kerrtosono lambat 82 menit.
Guna penanganan pelayanan akibat gangguan tersebut, KAI akan melakukan tindakan sesuai ketentuan yang telah ditetapkan, yaitu mengembalikan bea 100 persen bagi pelanggan yang tidak berkenan berangkat.
Selain itu juga memberikan service recovery (SR) jika kelambatan mencapai lebih dari 3 jam, dan selalu aktif memberikan informasi kelambatan baik di stasiun perhentian, maupun yang di atas KA.
"Kami memohon maaf atas gangguan perjalanan KA ini. Kami berharap pelanggan bisa memahami dengan kondisi yang ada, dan proses pekerjaan pergeseran jembatan dapat berjalan selamat, aman, dan lancar," kata Ixfan. (*)
Jembatan jalur ganda kereta api di Kertosono Nganjuk segera digeser
Minggu, 7 April 2019 17:16 WIB
Pada saat proses pelaksanaan berlangsung, dilakukan penutupan jalur dengan semboyan 3 (stop) untuk yang mengarah Kertosono-Sembung, Kertosono-Baron, dan Kertosono-Purwoasri