Malang (ANTARA) - Perseroan Terbatas (PT) Bumi Suksesindo sejak Februari 2019 memindahkan nomor pokok wajib pajak (NPWP) untuk pembayaran seluruh pajak perusahaan tambang itu ke Kantor Pelayanan Pajak Banyuwangi, Jawa Timur.
Presiden Direktur PT BSI Adi Adriansyah Sjoekri dihubungi di Malang, Senin, mengemukakan, selama ini NPWP perusahaan tercatat di KPP Setiabudi Jakarta dan KPP Banyuwangi, sehingga pembayarannya melalui dua kantor pajak tersebut.
Namun, per Februari 2019, PT BSI memindahkan NPWP-nya yang tercatat di Setiabudi Jakarta ke KPP Banyuwangi.
"Semua persyaratan pemindahan NPWP sudah selesai, sehingga untuk tahun pajak 2019, kami akan masukkan ke KPP Banyuwangi," kata Adi.
Dengan perpindahan NPWP dari Setiabudi Jakarta ke KPP Banyuwangi, lanjut Adi, manajemen PT BSI meyakini penerimaan daerah Banyuwangi melalui sektor pajak akan meningkat tajam, seiring dengan peningkatan target produksi perusahaan di angka 180.000 hingga 200.000 ounce pada 2019.
Menurut Adi, pajak yang dibayarkan PT BSI terus meningkat dari tahun ke tahun. Pada tahun 2016 mencapai Rp27,2 miliar, kemudian 2017 sebesar Rp44,3 miliar, dan pada 2018 menembus angka Rp350 miliar.
"Ketaatan kami dalam memenuhi wajib pajak merupakan komitmen perusahaan dalam mengikuti regulasi yang berlaku," papar Adi.
Sementara itu, lokasi pertambangan emas Tumpang Pitu di Pesanggaran, Kabupaten Banyuwangi, yang dikelola PT BSI direncanakan beroperasi selama sembilan tahun untuk periode pertama dengan target produksi sekitar 1 juta ounce emas dan 2,8 juta ounce perak.
Sebelum beroperasi, BSI melakukan persiapan kegiatan pertambangan, termasuk pembangunan akses jalan ke mulut tambang (pit). Terdapat lima pit yang disiapkan dalam bentuk open pit.
"BSI baru memproduksi emas pertama berupa bulion pada Maret 2017. Emas yang diproduksi selama 2017 mencapai 142.468 ounce. Pada 2018, produksi emas naik menjadi 155.000 hingga 170.000 ounce emas.
Besarnya produksi tambang emas Tumpang Pitu (tujuh bukit) itu jauh di atas perkiraan. Perkiraan awal, selama sembilan tahun beroperasi, setiap tahunnya hanya dihasilkan sebesar 100.000 ounce emas dan 300.000 ounce perak.
Ternyata, pada tahun pertama produksi sudah bisa memproduksi 142.468 ounce emas.
Dengan kondisi seperti itu, BSI tidak melupakan masyarakat sekitar. Dari 1.795 tenaga kerja, 60 persen adalah warga Banyuwangi, termasuk 38 persen dari sekitar lokasi tambang. Adapun tenaga asing, ada lima orang.
Untuk memperlancar akses menuju area tambang maupun masyarakat setempat, PT BSI telah membangun jalan dengan kualitas jalan tol sepanjang 4 kilometer dengan anggaran sekitar Rp25 miliar.
"Salah satu dana tanggung jawab sosial (CSR) BSI adalah pembangunan jalan aspal dengan kualitas jalan tol. Selain itu, juga ada pembinaan dan pendampingan terhadap perkembangan usaha mikro kecil menengah (UMKM) dan beasiswa BSI," kata Manajer Corporate Communications, PT Bumi Suksesindo, Teuku Mufizar Mahmud.