Bangkalan (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur tahun ini mengalokasikan anggaran sebesar Rp3,8 miliar untuk melanjunkan pembangunan sentra industri kecil menengah (IKM) di kaki jembatan Suramadu sisi Madura, yakni di Desa Baengas, Kecamatan Labang, Bangkalan.
Menurut Kepala Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja (Dispernaker) Pemkab Bangkalan Amina Rachmawati, dana sebesar itu untuk memenuhi kelengkapan sarana dan prasarana sentra IKM, karena masih banyak kekurangan yang perlu segara diselesaikan.
"Jika tidak, maka sentra IKM ini tidak bisa segera dimanfaatkan oleh para pelaku IKM di Bangkalan ini," katanya di Bangkalan, Jumat.
Ia menjelaskan, anggaran sebesar Rp3,8 miliar ini, bersumber dari dana alokasi khusus (DAK) dan merupakan tahap ketiga dalam kurun waktu tiga tahun terakhir ini.
Pada 2017 proyek sentra IKM ini mendapatkan kucuran dana sebesar Rp10 miliar, lalu tahun 2018 sebesar Rp6 miliar, dan pada 2019 ini disediakan dana sebesar`Rp3,8 miliar.
Hanya saja, Amina belum memastikan, kapan realisasi proyek kelanjutan pembangunan sentra IKM dari DAK 2019 senilai Rp3,8 miliar itu digelar, karena pihaknya masih menunggu petunjuk pelaksanaan (juklak) dan petunjuk teknik (juknis) dari pemerintah pusat.
"Kami di daerah kan hanya sebatas pelaksana saja. Semua kebijakan dari pemerintah pusat, melalui BPWS. Tapi target kami, maksimal akhir tahun ini sudah bisa digunakan," katanya.
Lokasi sentra IKM di kaki Jembatan Suramadu sisi Madura di Kabupaten Bangkalan itu terletak di akses jalan menuju Jembatan Suramadu, yakni di Desa Baengas, Kecamatan Labang, di lahan seluas 5,2 hektare.
Sentra IKM ini untuk memasarkan produk-produk unggulan dan hasil kerajinan masyarakat Bangkalan, seperti batik, emban cincin, konveksi, dan anyaman bambu.
Pembangunan sentra IKM yang dilakukan oleh Disperinaker Bangkalan merupakan program proyek yang /multiyears atau tahun jamak. Oleh sebab itu, dalam memberikan layanan yang prima kepada IKM di Bangkalan, akan dianggarkan setiap tahunnya.
"Jadi, sentra IKM ini untuk meningkatkan daya saing IKM di Bangkalan demi membentuk ekonomi kerakyatan. Akhir tahun ini ditargetkan pembangunan sentra IKM di Bangkalan ini rampung, sehingga bisa segara dimanfaatkan oleh masyarakat," katanya.
Di Kabupaten Bangkalan, saat ini jumlah IKM sebanyak 46 kelompok IKM. Dari jumlah itu terbagi dalam tiga golongan, yakni golongan usaha kecil menengah sebanyak 15 IKM, golongan usaha menengah 9 IKM, dan sebanyak 22 IKM golongan usaha mikro atau rumah tangga.
Kepala Dispernaker Pemkab Bangkalan Amina Rachmawati lebih lanjut menjelaskan, jika sentra industri sudah selesai dibangun dan bisa dimanfaatkan oleh masyarakat, ia yakin akan lebih banyak menyerap tenaga kerja di Kabupaten Bangkalan.
"Keberadaan sentra IKM ini akan menjadi ujung tombak bagi pelaku ekonomian di Bangkalan. Semoga dapat meningkatkan taraf ekonomi masyarakat,” harapnya.
Sementara itu, kalangan DPRD di Kabupaten Bangkalan berharap, pembangunan sentra IKM bisa segera selesai, karena menyangkut masa depan ekonomi masyarakat Bangkalan.
Sentra IKM akan menjadi pusat perekonomian masyarakat Bangkalan, dan menampung semua jenis hasil kerajinan masyarakat.
Anggota Komisi B DPRD Bangkalan M Husni Syakur mengaku akan memantau pelaksanaan proyek sentra IKM.
Husni berharap, sentra IKM dapat menumbuhkan semangat pelaku usaha di tingkat bawah.
"Kami yakin, keberadaan sentra IKM di kaki jembatan Suramadu sisi Madura ini, akan membuat perekonomian masyarakat di Bangkalan ini lebih hidup, sehingga mereka tidak akan mencari pekrjaan di luar Bangkalan," katanya. (*)
Pemkab Bangkalan alokasikan Rp3,6 miliar untuk sentra IKM
Jumat, 29 Maret 2019 14:52 WIB
Jadi, sentra IKM ini untuk meningkatkan daya saing IKM di Bangkalan demi membentuk ekonomi kerakyatan