Banyuwangi (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, siapkan Rp115 juta untuk gelaran sayembara desain arsitektur bangunan Pusat Informasi Pariwisata Geopark Nasional Banyuwangi (GNB) yang lokasinya di kaki Gunung Ijen.
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas , Kamis, mengatakan arsitektur menjadi bagian integral pembangunan di Banyuwangi.
"Untuk itu, pusat informasi wisata geopark yang akan dibangun ini dilombakan, kami ingin lebih banyak arsitek yang ikut mewarnai ruang publik di Banyuwangi," kata Anas.
Selama ini, menurut dia, Banyuwangi telah melibatkan arsitek tersohor untuk mengembangkan berbagai pengembangan mulai bandara, taman, destinasi wisata, hotel, industri, lembaga pendidikan hingga puskesmas. Mereka yang terlibat antara lain Andra Matin, Yori Antar, Adi Purnomo, Budi Pradono hingga Denny Gondo.
"Bangunan yang ikonik bisa menjadi pendorong ekonomi daerah dengan banyaknya orang yang datang berkunjung," tuturnya.
Sementara itu, Kepala Dinas PU Cipta Karya dan Penataan Ruang Kabupaten Banyuwangi, Mujiono mengemukakan kriteria desain yang disayembarakan merupakan bangunan yang dihasilkan harus mencerminkan integrasi antara kebutuhan masyarakat dengan kekhasan budaya daerah.
Selain itu, kata dia, bentuk bangunan juga menonjolkan nilai kelokalan serta harus berorientasi masa depan dan menerapkan konsep arsitektur hijau.
Ia menjelaskan, sayembara ini dibuka untuk kalangan arsitek yang memiliki keanggotaan Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) dan pendaftaran dibuka mulai 14 Maret hingga 31 Mei 2019.
"Para peserta bisa mendaftar di www.iai-arema.com, dan tanggal 22 Juni batas pengumpulan karya, 1-13 Juli 2019 penjurian, selanjutnya 31 Juli 2019 pengumuman sekaligus malam apresiasinya dan penyerahan hadiah," paparnya.
Dalam sayembara ini, Pemkab Banyuwangi bekerja sama dengan Ikatan Arsitek Indonesia Jawa Timur dan IAI wilayah III Malang. Dewan juri sayembara yaitu Eko Prawoto, Tan Tik Lam dan Hari Sunarko dari kalangan arsitek serta juga budayawan lokal Samsudin Adlawi.
Pusat informasi pariwisata GNB ini nantinya akan difungsikan sebagai pusat informasi tentang keragaman geologi, keragaman hayati dan budaya di sekitar situs-situs GNB.
Banyuwangi sendiri telah ditetapkan sebagai kawasan Geopark Nasional dengan tiga situs yang melingkupinya, yakni api biru Gunung Ijen, Pulau Merah dan Taman Nasional Alas Purwo, yang tahun ini dalam proses diajukan untuk masuk jaringan geopark dunia (Global Geopark Network UNESCO).
Sementara lokasi pusat informasi wisata itu berada di areal persawahan Desa Kenjo, Kecamatan Glagah, seluas 8.200 meter persegi. (*)
Banyuwangi sayembarakan desain Pusat Informasi Pariwisata
Kamis, 28 Maret 2019 21:22 WIB