Banyuwangi (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, memfokuskan program pemulihan ekonomi pada 2021 dan 2022 sesuai arahan Presiden Joko Widodo, dengan alokasi APBD berdasarkan program prioritas.
"Sesuai arahan Presiden, APBD harus ada skala prioritas, tidak dibagi rata semua dinas, tapi berdasarkan program prioritas, money follow program," ujar Bupati Ipuk Fiestiandani Azwar Anas saat membuka Musrenbang tingkat kabupaten Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) di Banyuwangi, Senin.
Pada tahun 2021 hingga 2022, lanjut dia, prioritas wajib adalah kesehatan dan pendidikan, lalu pemulihan ekonomi berbasis UMKM, pertanian, perikanan, dan pariwisata.
Bupati Ipuk juga akan melarang pembangunan fisik, seperti kegiatan pembangunan maupun rehabilitasi gedung kantor, pengadaan kendaraan operasional, dan pembangunan badan jalan kecuali sangat penting.
"Kami juga minta semua dinas mengurangi anggaran perjalanan dinas. Kurangi juga operasional kantor untuk kegiatan rapat, optimalkan kegiatan virtual sehingga anggaran bisa dialihkan untuk kegiatan yang lebih prioritas," ucapnya.
Ia juga memaparkan sejumlah program pemulihan ekonomi yang akan dilakukan Banyuwangi, di antaranya membantu UMKM untuk naik kelas melalui berbagai kegiatan pendampingan, stimulan pembiayaan, dan perluasan akses pasar.
Banyuwangi juga membantu penguatan branding produk hingga melakukan digitalisasi UMKM.
"Arahan Pak Jokowi, kami juga mewajibkan penggunaan produk lokal dalam setiap proyek pemerintah. Bahkan, kami telah mengeluarkan surat edaran resmi terkait hal ini, guna mendukung UMKM lokal agar produknya mampu bersaing dengan produk luar," ujarnya.
Untuk mendorong peningkatan usaha pertanian dan perikanan, kata Ipuk, Banyuwangi memberikan bantuan pupuk, bibit, pelatihan peningkatan kapasitas SDM petani, sekolah lapang, hingga pengembangan startup usaha pertanian.
Sedangkan di sektor pariwisata, Banyuwangi terus melakukan inovasi dan peningkatan kualitas destinasi dan atraksi. Misalnya, melakukan sertifikasi sektor pariwisata mulai hotel, kafe, restoran hingga pemandu wisata di masa pandemi.
Banyuwangi juga telah meluncurkan agenda pariwisata Banyuwangi Festival yang dikonsep secara hybrid atau menggabungkan daring dan luring untuk mendorong pemulihan sektor pariwisata.
"Kami akan menggenjot kembali sektor ini untuk memulihkan ekonomi daerah. Karena, turunnya sektor pariwisata daerah berimbas pada pertumbuhan ekonomi daerah," tuturnya.
Kegiatan Musrenbang ini dihadiri forum pimpinan daerah (forpimda), perwakilan SKPD, camat, ormas, LSM, PKK, akademisi dan instansi vertikal. Kegiatan ini juga diikuti sekitar 320 partisipan yang tersambung secara virtual di 25 kecamatan se-Banyuwangi. (*)