Mojokerto (ANTARA) - Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari mengajak semua pihak yang ada di wilayahnya untuk bersinergi dan bersama-sama menyukseskan Pemilu 2019 dengan aman dan damai.
Ning Ita, sapaanya, saat menghadiri Rapat Koordinasi Bidang Kewaspadaan Nasional dalam rangka Pemantapan Penyelenggaraan Pemilu Serentak 2019 di Kemendagri, Jakarta, Rabu, mengatakan, pihaknya akan melakukan koordinasi seoptimal mungkin dengan Forkopimda dan pihak-pihak terkait untuk menyukseskan pelaksanaan Pemilu serentak 17 April mendatang.
"Sebagaimana diamanatkan oleh Mendagri, kami Pemerintah Kota Mojokerto terus meningkatkan sinergitas.Tidak hanya dengan lembaga pemerintah tetapi juga dengan tokoh masyarakat, tokoh agama dan generasi muda di Kota Mojokerto untuk berpartisipasi menyukseskan pemilu mendatang," kata Ning Ita.
Ning Ita mengapresiasi adanya rakornas untuk terjalinnya sinergitas antara pemerintah pusat, daerah dan seluruh pemangku kepentingan dalam menjalankan tugasnya sehingga tercipta situasi kondusif dan kondisi damai menjelang Pemilu 2019.
Rakornas diikuti sekitar 2.500 orang peserta Regional Tengah dari unsur Forkopimda Provinsi dan kabupaten/ kota, kaban/kakan kesbangpol provinsi, kabupaten/kota, serta unsur penyelenggara pemilu.
Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Wiranto menyebut pemilu sebagai wahana atau ajang memilih pemimpin dan bukan sebagai ajang permusuhan.
"Tidak ada alasan karena pemilu kita bermusuhan, pertunjukan yang aneh kalau pilihan beda tapi kebersamaan tergerus. Pilihan boleh beda, beda pilihan sudah biasa, beda pendapat biar saja, yang penting tidak berkelahi. Ingat, pemilu ini ajang memilih pemimpin bukan ajang permusuhan," kata Wiranto.
Wiranto menegaskan, pemilu juga dijadikan wahana untuk calon pemimpin beradu konsep, gagasan, dan integritas yang meyakinkan agar mampu dipilih oleh masyarakat.
"Pemilu itu kewajiban konstitusi lima tahun sekali untuk memilih pemimpin, bukan mengadu pemimpin. Pemimpin tidak diadu tapi dipilih, dia tidak saling berhadapan tapi dihadapkan pada publik untuk menampilkan perilaku, rekam jejak, menampilkan kompetensi yang berintegritas untuk dilihat dan dipilih masyarakat," ujarnya.
Sementara itu, Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Tjahjo Kumolo menyampaikan ada sembilan catatan untuk memastikan kesuksesan Pemilu 2019 dan jangan sampai ada hal-hal yang mengganggu tahapan kesinambungan pembangunan bangsa.
Tjahjo Kumolo optimis penyelenggaraan pemilu dapat berjalan lancar, sukses dan aman. Belajar dari pengalaman tiga kali Pilkada serentak sebelumnya.
"Saya yakin pelaksanaan akan berjalan aman, lancar, deteksi dini oleh BIN, siber oleh BSSN, Gakkumdu, sudah dicermati. Melihat berbagai kerawanan dan belajar dari pegalaman tiga kali pilkada serentak yang berjalan aman lancar dan sukses," ucapnya. (*)