Situbondo (ANTARA) - Peluang usaha terbuka lebar bagi siapa saja yang memiliki kemauan dan menekuninya, tak terkecuali bagi para ibu-ibu rumah tangga yang kesehariannya menghabiskan waktunya di rumah dengan melakukan semua pekerjaan rumah tangga.
Nur Idayanti, seorang ibu rumah tangga di Desa Sumberkolak, Kecamatan Panarukan, Kabupaten Situbondo, Jawa Timur. Perempuan 32 tahun itu memiliki kegiatan lain setiap hari, selain mengurus rumah tangga, yakni memiliki usaha rumahan camilan belalang goreng.
Di sebuah rumah sederhananya, istri Hermawan ini tampak terlihat sibuk memotong dan membersihkan ratusan ekor belalang yang akan diolah menjadi camilan atau makanan kecil dan dijual kepada peminat camilan serangga itu.
Tak seorang diri, Nur Idayanti mengolah belalang menjadi camilan yang menjadi usahanya juga dibantu dua orang ibu-ibu yang merupakan tetangganya yang sengaja dipekerjakan di usaha rumahan camilan belalang goreng tersebut.
Ibu-ibu ini memotong ratusan belalang yang masih dalam keadaan hidup, sedangkan satu orang lainnya mengepak belalang yang sudah digoreng ke sebuah wadah (mika) kecil.
Sebelum belalang digoreng menjadi camilan, dua orang pekerja ini terlebih dahulu membersihkan bagian belakang leher dan memotong kaki serangga yang berduri dan tak terisi daging belalang.
Usai kaki berduri dipotong dan belalang dibersihkan, belalang ini langsung digoreng di kuali (wajan) dan setelah setengah matang camilan serangga ini dicampur dengan bumbu yang telah diracik sebelumnya.
"Kalau rasanya camilan belalang goreng ada dua macam, pedas manis dan pedas asin," kata Nur Idayanti.
Nur Idayanti, pemilik usaha camilan belalang goreng ini mengaku sudah tiga tahun menekuni usaha rumahan camilan belalang goreng, yang semula ibu rumah tangga ini hanya mencoba-coba dan di pasarkan atau menjualnya lewat media sosial facebook.
"Awalnya saya coba-coba menggoreng belalang dan dibumbui dan digoreng, lantas diunggah di facebook, enggak tahunya banyak yang pesan setiap hari. Awal memang tidak begitu banyak, dan lambat laun semakin banyak pembelinya," kata Nur Idayanti.
Dalam satu bungkus mika camilan goreng, Nur Idayanti menjualnya dengan harga terjangkau, sesuai dan seimbang dengan sulitnya mencari dan menangkap belalang (sejenis serangga) di daun-daun pepohonan, yakni Rp12.000 per bungkus.
Saat suami Nur Idayanti kesulitan mencari dan menangkap belalang, ibu rumah tangga yang telah tiga tahun menekuni usaha camilan belalang goreng ini, membelinya dari masyarakat sekitar Rp40.000 per kilogram.
Berbicara omzet penjualan camilan belalang goreng, kendati semula hanya coba-coba dan pemasarannya hanya lewat media sosial facebook, setiap bulannya Nur Idayanti menghasilkan omzet rata-rata Rp12.000.000 atau setiap hari Rp400.000.
"Hanya saja, bisnis camilan belalang goreng ini dapat dilakukan ketika musim hujan saja, karena kalau musim kemarau, saya jualan es kul-kul. Karena belalang kalau di musim kemarau sangat sulit didapatkan," tuturnya.
Setiap hari, Nur Idayanti rata-rata bisa memproduksi camilan belalang goreng hingga 15 kilogram, tergantung dari pesanan pembeli dan bahkan bisa lebih dari 15 kilogram.
"Alhamdulillah pemintanya banyak, kalau di Situbondo hampir semua kecamatan membeli camilan belalang goreng saya, sedangkan kabupaten-kabupaten lain juga banyak yang berminat, seperti dari Probolinggo, bahkan ada dari Jawa Tengah dan juga Bali. Sesekali saya juga mengirim pesanan belalang goreng ke Malaysia," kata Nur Idayanti.
Untuk rasa, sebagian besar pelanggan menyampaikan rasanya seperti daging udang, hanya saja jika ada pesanan dari luar negeri pengiriman atau pemesan dari tempat yang jauh, tidak diberi bumbu karena khawatir camilan belalang goreng menjadi berjamur karena tidak bisa bertahan lama.
Nur Idayanti juga menceritakan, pernah sekali mengirimkan camilan belalang goreng ke luar negeri dan dikembalikan karena berjamur.
"Tidak semua orang menyukai belalang goreng, karena ada yang alergi, dan biasanya kalau alergi ke udang, makan belalang juga alergi," kata Nur Idayanti. (*)
Video Oleh Novi Husdinariyanto
Usaha camilan belalang goreng, ibu RT di Situbondo hasilkan omzet belasan juta (Video)
Sabtu, 16 Maret 2019 22:52 WIB