Surabaya (ANTARA) - Pemupukan berimbang yang digagas PT Petrokimia Gresik bersama mitra Petroganik, distributor, dan pemerintah Kabupaten Jombang, Jawa Timur, di Kampung Petroganik di Desa Kedungrejo, Kecamatan Megaluh, mampu meningkatkan hasil panen di wilayah itu.
Direktur Pemasaran PG Meinu Sadariyo dalam keterangan persnya di Surabaya, Senin mengatakan, panen raya telah dilakukan di Kampung Petroganik, dan produktivitasnya mencapai 11,5 ton per hektare, atau jauh lebih tinggi dibandingkan dengan panen lahan di sekitarnya yang hanya 6,5 hingga 7 ton per hektare, atau ada peningkatan 35 persen.
Ia mengatakan, Kampung Petroganik merupakan program edukasi, sosialisasi, dan promosi yang diinisiasi oleh mitra produksi Petroganik bekerja sama dengan distributor Petrokimia Gresik untuk petani yang berada di wilayahnya.
Program ini telah berjalan sejak tahun 2014, tujuannya untuk membina petani padi, mulai dari pengolahan tanah, pemilihan benih unggul, pola pemupukan, hingga panen.
"Kampung Petroganik juga merupakan bentuk dukungan kami terhadap Program Peningkatan Produksi Pangan atau P4 milik pemerintah yang bertujuan untuk meningkatkan produktivitas melalui pengawalan kegiatan budi daya pertanian," katanya.
Meinu mengatakan, program ini merupakan sarana untuk mengubah pola pikir dari semula hanya menggunakan pupuk anorganik, kini menerapkan pemupukan berimbang, yaitu dengan menambahkan pupuk organik dalam setiap budi daya pertanian.
"Pemupukan berimbang merupakan perpaduan antara pupuk organik, yang berfungsi memperbaiki kesuburan tanah, dengan pupuk anorganik sebagai penyedia unsur hara tanaman," katanya.
Adapun pola pemupukan berimbang yang direkomendasikan oleh Petrokimia adalah 5:3:2, yaitu 500kg pupuk organik Petroganik, 300kg pupuk NPK Phonska, dan 200kg pupuk Urea untuk setiap satu hektar lahan sawah.
"Kami telah menguji efektifitas pola pemupukan berimbang ini ke berbagai daerah dan terbukti mampu meningkatkan produktivtas tanaman padi," katanya.
Sementara itu Manager Humas Petrokimia Gresik, Muhammad Ihwan mengatakan, pihaknya sebelumnya telah menerjunkan petugas lapangan untuk memberikan pemahaman dan pendampingan kepada petani tentang pentingnya pupuk organik terhadap kelestarian lingkungan.
Bahkan, kata dia, Petrokimia telah memiliki 4 empat unit Mobil Uji Tanah yang siap membantu petani mengukur tingkat kesuburan tanah dan memberikan rekomendasi pemupukan yang tepat.
"Kami berharap program Kampung Petroganik dapat ditiru kabupaten lainnya sehingga semakin banyak petani yang mengetahui manfaat dan pentingnya pupuk organik dalam keberlanjutan pertanian kita," katanya. (*)
Pemupukan berimbang tingkatkan hasil panen Kampung Petroganik di Jombang
Senin, 11 Maret 2019 19:34 WIB
Adapun pola pemupukan berimbang yang direkomendasikan oleh Petrokimia adalah 5:3:2, yaitu 500kg pupuk organik Petroganik, 300kg pupuk NPK Phonska, dan 200kg pupuk Urea untuk setiap satu hektar lahan sawah